Perbincangan serius mengenai krisis kas Pemerintah AS meluas cepat sejak lembaga pemeringkat internasional Moody's Investors Service mengangkat persoalan itu ke permukaan hari Rabu lalu. Secara gamblang, Moody's mengingatkan Kongres AS dan Gedung Putih tentang kas negara AS yang sedang kritis. Dampaknya dikatakan tidak hanya melumpuhkan aktivitas pemerintahan, tetapi juga dapat menciptakan gejolak pasar uang dunia.
Krisis kas Pemerintah AS dipastikan akan membawa gejolak keuangan ke seluruh dunia di tengah sistem perekonomian global yang makin terintegrasi. Ibarat bejana berhubungan, tekanan keuangan di satu negara akan membawa riak ke beberapa negara. Lebih-lebih karena posisi AS sebagai kekuatan ekonomi nomor satu dunia.
Kegamangan muncul di mana-mana di dunia karena belum ada jalan keluar yang jelas untuk mengatasi krisis keuangan Pemerintah AS, yang diperkirakan menipis pertengahan Oktober mendatang. Sampai sekarang, masih terjadi perbedaan pendapat di kalangan Kongres dan Gedung Putih untuk mengatasi krisis.
Pemerintah AS melalui Menteri Keuangan Jack Lew sudah mengirim surat kepada Kongres soal rencana utang baru untuk melanjutkan aktivitas pemerintahan dan membayar beragam kewajibannya. Dalam argumentasinya, Lew menyatakan, pagu utang saat ini, sebesar 16,7 triliun dollar AS sudah tak memadai lagi. Jika utang baru tidak ditambahkan, kas negara hanya akan tinggal 50 miliar dollar AS pertengahan Oktober mendatang. Dana sebesar itu hanya cukup membiayai pemerintahan tiga hari.
Padahal, yang dibutuhkan tambahan pengeluaran 700 miliar dollar AS sampai akhir tahun 2013 ini, termasuk untuk biaya program kesehatan warga kelas bawah. Usul penambahan utang disampaikan pemerintahan Presiden Barack Obama setelah Kongres yang didominasi Republikan menolak rencana peningkatan pendapatan pajak. Upaya penambahan pendapatan dari sektor pajak memang sulit sejak kepemimpinan Ronald Reagan (Republikan) tahun 1980-an yang memang cenderung mengurangi pajak, tetapi menambah pagu utang.
Dengan cara pandang sama, Ketua DPR AS John Boehner (Republikan) hari Selasa lalu menyetujui penambahan pagu utang. Namun, persetujuan itu tidak mengatasi jalan buntu karena Boehner mengajukan syarat untuk menekan pengeluaran, terutama soal program kesehatan. Obama tidak bersedia memenuhi syarat itu karena itulah janjinya saat kampanye pemilihan presiden. Prospek penyelesaian krisis kas negara AS belum begitu jelas, yang membuat sejumlah kalangan menanti dalam kecemasan.
Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000002341975
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar