Cari Blog Ini

Bidvertiser

Sabtu, 05 Oktober 2013

APEC Tanpa Kehadiran Obama (Tajuk Rencana Kompas)

Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Jumat, 4 Oktober 2013, memastikan tidak dapat hadir dalam KTT Ke-8 APEC di Nusa Dua, Bali.
Kabar itu disampaikan sendiri oleh Presiden Obama kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, selaku tuan rumah, melalui telepon, Jumat pukul 08.15 WIB. Masih berlangsungnya pembahasan anggaran belanja nasional AS membuat Obama tidak dapat hadir dalam KTT APEC. Ia menunjuk Menteri Luar Negeri John Kerry untuk mewakilinya. Presiden Yudhoyono dapat memaklumi ketidakhadiran Presiden Obama karena memahami seriusnya masalah yang dihadapi Obama di dalam negeri.

Secara strategis, ketidakhadiran Obama dalam KTT APEC sesungguhnya tidak berarti apa-apa karena ia telah menunjuk John Kerry untuk mewakilinya. Apalagi, ini bukan kejadian yang pertama. Presiden AS Bill Clinton pun pernah tidak hadir di KTT APEC di Osaka, Jepang, tahun 1995. Namun, secara psikologis, ketidakhadiran Presiden AS di KTT APEC di Nusa Dua, membawa dampak yang cukup besar. Apalagi jika Presiden AS itu adalah Obama, yang dekat dengan Indonesia, mengingat ia pernah tinggal di Jakarta semasa masih anak-anak.

Tanpa bermaksud mengecilkan, atau bahkan mengabaikan, kehadiran Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin, ketidakhadiran Presiden AS di KTT APEC akan membawa pengaruh pada citra APEC.

AS mempunyai posisi yang khusus di dalam APEC, mengingat AS termasuk salah satu kekuatan ekonomi di Asia Pasifik yang turut mendirikan APEC di Canberra, Australia, tahun 1989. Bukan itu saja, adalah Presiden AS Bill Clinton yang pertama kali menggagas penyelenggaraan pertemuan pemimpin ekonomi APEC (KTT APEC) tahun 1993 di Blake Island, Negara Bagian Washington, AS.

Bagi Indonesia, kehadiran Presiden AS di KTT APEC merupakan tontonan yang menarik. Jika Presiden AS hadir, ia akan membawa mobil kepresidenannya sendiri, Cadillac One, atau "The Beast", langsung dari AS.

Mobil itu dibawa ke Bali dengan pesawat terbang angkut besar, C-17 Globemaster, yang diparkir di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali. Masyarakat pun dapat dengan mudah menyaksikan kapal-kapal perang AS yang bertambat di perairan laut di sekitar Nusa Dua. Itu belum semua, apabila Presiden AS hadir di KTT APEC, selain pengamanan di sekitar Nusa Dua akan diperketat, aliran lalu lintas di Nusa Dua pun akan diubah dan disesuaikan dengan lalu lintas mobil setir kiri. Itu semua merupakan tontonan yang menarik.

Ketidakhadiran Presiden AS akan membawa hikmah tersendiri. Masyarakat memang tidak dapat menyaksikan tontonan yang menarik, tetapi kehidupan masyarakat bisa lebih tenang karena pengamanan tidak akan seketat jika Presiden AS jadi datang.

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000002481783
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger