Cari Blog Ini

Bidvertiser

Senin, 28 Oktober 2013

Masih Setahun Lagi (Tajuk Rencana Kompas)

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah memimpin bangsa ini sembilan tahun. Pada 20 Oktober 2014, masa jabatannya akan berakhir.
Artinya, masih ada sisa waktu satu tahun bagi Presiden Yudhoyono mewujudkan mimpi besarnya soal Indonesia, merajut tenun kemajemukan Indonesia, termasuk mewujudkan mimpi besar sejumlah pemuda dari berbagai daerah pada 28 Oktober 1928 yang mencanangkan Sumpah Pemuda. Kalender konstitusional yang tersisa memang masih satu tahun, tetapi waktu efektifnya bisa kurang dari satu tahun karena tahun 2014 akan menjadi tahun politik.

Masyarakat berharap dalam sisa waktu setahun itu, tiga strategi pembangunan sosial ekonomi Yudhoyono yang dicanangkan pada tahun 2005, yakni pro growth, pro poor, dan pro job, bisa diwujudkan. Pada tahun 2007, tiga strategi itu ditambah dengan pro environment. Publik juga berharap Yudhoyono bisa mengantarkan bangsa ini memasuki tahap akhir konsolidasi demokrasi melalui Pemilu 9 April 2014 dan Pemilu Presiden 9 Juli 2014.

Hasil jajak pendapat litbang harian ini, Senin, 21 Oktober 2013, menunjukkan apresiasi publik terhadap kinerja pemerintah tak kunjung membaik. Persepsi publik terhadap penegakan hukum, kesejahteraan rakyat, stabilitas politik, dan pemulihan ekonomi stagnan.

Tahun politik memang akan menjadi tahun yang menyulitkan bagi Presiden Yudhoyono. Publik pun akan digaduhkan oleh berbagai manuver pencitraan diri untuk kepentingan partai menjelang pemilu. Dalam pertemuan dengan sejumlah kader Partai Demokrat, Yudhoyono dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, pekan lalu, meminta kader Demokrat agar lebih berani dan agresif membela partai ketika Partai Demokrat diserang.

Presiden Yudhoyono juga bisa menemui kesulitan menghadapi kinerja para pembantunya. Pada tahun politik, konsentrasi menteri anggota Kabinet Indonesia Bersatu yang memimpin partai politik akan terbelah. Loyalitas beberapa menteri yang merangkap sebagai pemimpin parpol akan diuji, apakah mereka akan tetap loyal kepada Presiden selaku kepala pemerintahan/kepala negara atau mulai berbagi loyalitas kepada partai yang mereka pimpin. Yang juga bakal menyulitkan Presiden mewujudkan program pembangunan dan janji kampanyenya adalah menteri yang juga ingin maju sebagai calon presiden.

Namun, kita tetap berharap Presiden Yudhoyono bisa menunjukkan model kepemimpinannya yang berbeda dengan masa sebelumnya. Dengan demikian, strategi program pembangunan sosial ekonomi yang dicanangkan bisa diwujudkan sehingga demokrasi mempunyai makna bagi kesejahteraan rakyat.

Sebagai kepala negara, Presiden juga punya tanggung jawab moral untuk memastikan persiapan Pemilu 9 April 2014 bisa berjalan lancar. Berbagai masalah yang menghinggapi lembaga negara harus dipastikan sudah selesai dan tidak mengganggu pelaksanaan Pemilu 9 April 2014.

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000002863611
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger