Cari Blog Ini

Bidvertiser

Senin, 07 Oktober 2013

Pernyataan PM Jepang Melegakan (Tajuk Rencana Kompas)

PM Shinzo Abe menegaskan, Jepang selalu membuka pintu dialog dengan China karena menganggap hubungan bilateral dengan China sangat penting.
Penegasan PM Abe itu dinyatakan dalam wawancara khusus dengan sejumlah media di Indonesia, termasuk Kompas, pekan ini. Ia mengemukakan, hubungan kedua negara saat ini tegang terkait dengan sengketa teritorial di Kepulauan Senkaku (China menyebutnya Diaoyu) di Laut China Timur. Kendati demikian, Jepang selalu membuka dialog dengan China mengingat kedua negara saling membutuhkan serta sama-sama mengemban tanggung jawab bersama dalam mempertahankan stabilitas dan perkembangan masyarakat Asia dan internasional.

Pernyataan PM Abe itu melegakan. Itu karena kita tahu bahwa kalau Jepang tidak mau mengadakan dialog dengan China, hubungan kedua negara itu akan semakin menegang, dan bukan tidak mungkin, akan terjadi bentrokan senjata. Itu adalah sesuatu hal yang tidak diinginkan oleh siapa pun.

Bagaimanapun hubungan baik antara Jepang dan China lebih luas dan lebih penting daripada sekadar sengketa wilayah di Kepulauan Senkaku. Itu sebabnya, kita juga berharap sengketa kepulauan tersebut tidak memengaruhi hubungan bilateral Jepang dan China secara keseluruhan.

Dalam kaitan itulah, kita lega karena PM Abe telah menyampaikan kepada Presiden China Xi Jinping pada KTT G-20 lalu bahwa sangat penting untuk tetap memajukan hubungan antara Jepang dan China, dengan kembali ke titik awal dari suatu hubungan strategis yang saling menguntungkan.

Namun, kita juga menggarisbawahi pernyataan PM Abe bahwa Kepulauan Senkaku adalah wilayah teritorial Jepang, baik secara historis maupun berdasarkan hukum internasional. Dan, mengenai wilayah itu, Jepang tidak akan berkompromi serta akan mempertahankan kedaulatan wilayah darat, laut, dan udara Jepang.

Kita juga menggarisbawahi bahwa kapal-kapal China sering menyusup ke wilayah itu, yang kita tahu tentunya, cepat atau lambat, akan memancing Jepang untuk menanggapinya secara keras. Keadaan seperti itu pastilah tidak diinginkan oleh siapa pun, apalagi akhir-akhir ini muncul dorongan di dalam negeri Jepang untuk meningkatkan kemampuan pasukan Bela Diri Jepang. Peningkatan kemampuan militer Jepang pasti tidak diinginkan oleh siapa pun. Rasanya tidak ada yang menginginkan pengalaman pada Perang Pasifik (1941-1945) berulang kembali.

Itu sebabnya, kita berharap jika China berniat menggugat kepemilikan Jepang atas Kepulauan Senkaku, sebaiknya China membawa sengketa wilayah tersebut ke Mahkamah Internasional, bukan memprovokasi Jepang.

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000002520668
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger