Berita pemecatan itu disampaikan Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS), Selasa (3/12). Disebutkan, Jang dipecat dan dua asistennya dieksekusi karena terlibat korupsi.
NIS menyebutkan, Jang yang berusia 67 tahun itu dipecat dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Komisi Pertahanan. Jika informasi yang disampaikan NIS benar, hal itu dapat dikatakan perkembangan menarik di Korea Utara. Oleh karena melalui pemecatan itu, Kim Jong Un yang berusia 30 tahun memperlihatkan kepada khalayak ramai bahwa dialah sesungguhnya yang memegang kendali penuh di negara yang diwariskan ayahnya kepada dirinya.
Kata jika informasi itu benar menjadi sangat penting mengingat informasi itu diperoleh dari pihak "musuh", yakni Korea Selatan, walaupun NIS mengklaim memperoleh informasi tersebut dari sejumlah sumber yang dapat dipercaya. Konfirmasi yang diperoleh dari personel militer Korea Utara hanya mengenai eksekusi dua asisten Jang Song Thaek. Sementara Jang hanya disebutkan, tidak muncul lagi di muka umum sejak pemerintah mengeksekusi dua asisten dekatnya.
Kim Jong Un, yang hampir dua tahun lalu ditunjuk menjadi Pemimpin Korea Utara pada upacara pemakaman ayahnya, selama ini selalu berada di bawah bayang-bayang pamannya, Jang Song Thaek.
Jang, yang merupakan suami Kim Kyong Hui, adik kandung Kim Jong Il, dianggap memainkan peran penting dalam mengamankan pergantian kekuasaan dari ayah kepada anak setelah Kim Jong Il meninggal. Pengaruh Jang di panggung politik Korea Utara dengan cepat meluas setelah Kim Jong Il menderita stroke pada tahun 2008. Ia pun ditunjuk menjadi Wakil Ketua Komisi Pertahanan Nasional pada tahun 2010.
Selama ini banyak analis menyebutkan bahwa Sang Paman berada di urutan kedua dalam hierarki kepemimpinan di Korea Utara.
Jang selama ini dipercaya sebagai pemimpin Korea Utara yang sesungguhnya di balik kekuasaan Kim muda itu.
Namun, kepercayaan itu runtuh ketika Kim Jong Un tanpa ragu-ragu memecat pamannya dan mengeksekusi dua asisten dekatnya. Oleh karena melalui pemecatan pamannya itu, Kim Jong Un menunjukkan kepada khalayak bahwa dia adalah orang nomor satu di Korea Utara.
Namun, saat ini, masih terlalu dini jika kita menyambut baik perkembangan yang terjadi di Korea Utara mengingat hingga saat ini pihak Korea Utara belum mengumumkan berita pemecatan itu.
Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000003504691
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar