Cari Blog Ini

Bidvertiser

Kamis, 30 Januari 2014

TAJUK RENCANA Memaknai Tahun Baru Imlek (Kompas)

BANJIR kembali menggenangi sebagian wilayah Jakarta sejak Rabu dini hari kemarin dan hujan masih mungkin turun hingga dua hari ke depan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memperkirakan hujan dalam intensitas sedang hingga lebat terjadi di pantai utara Jawa hari ini dan Jumat besok. Di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi besok curah hujan akan lebih merata sehingga diperkirakan daerah yang terkena dampak dapat lebih luas.

Curah hujan yang merata sepanjang Januari menyebabkan banjir tak kunjung usai. Keadaan ini ditambah dengan naiknya muka air laut 25-31 Januari yang membuat air lambat surut di daerah-daerah tepi pantai.

Banjir di berbagai tempat kemarin terjadi bersamaan dengan akan datangnya tahun baru Imlek, tradisi penting yang dirayakan sebagian warga Tionghoa, pada Jumat besok.

Sebagian ada yang percaya Imlek harus disertai turunnya hujan sebagai pertanda rezeki dan kesuburan, meskipun bukan berarti identik dengan hujan dan banjir.

Kelahiran tahun baru Imlek berkaitan dengan masyarakat agraris, yaitu penanda dimulainya saat bercocok tanam. Imlek yang mengikuti perhitungan peredaran bulan terjadi antara akhir Januari hingga bulan Februari. Di Indonesia bersamaan dengan musim hujan, sementara di daratan China menandai datangnya musim semi yang disertai turunnya hujan.

Semangat tahun baru adalah menyambut datangnya siklus baru kehidupan. Pada masyarakat agraris, menjaga keseimbangan lingkungan sangat penting.

Dalam masyarakat yang lebih modern, perkembangan ilmu dan teknologi membantu manusia memanfaatkan alam dengan lebih baik. Dalam praktiknya, banyak yang kemudian lupa memelihara keseimbangan lingkungan, seolah penguasaan iptek dapat menaklukkan kekuatan alam.

Perubahan iklim yang diyakini telah terjadi adalah akibat penggunaan iptek untuk mempermudah kehidupan melalui eksploitasi energi fosil. Iptek pula yang membuat manusia dapat menghindari penyakit infeksi. Populasi manusia yang membesar cepat mendorong cenderung tak terkendalinya eksploitasi alam.

Seluruh dunia merasakan dampak gangguan keseimbangan alam, begitu pula di Indonesia. Saat musim hujan, air tak mampu kita manfaatkan untuk cadangan saat musim kemarau, bahkan berubah menjadi bencana. Tiba kemarau banyak orang kesulitan air bersih.

Semangat tahun baru Imlek menyambut datangnya awal datangnya siklus baru kehidupan dapat dimaknai sebagai memelihara kehidupan, menjaga keseimbangan alam. Kita memulainya dari lingkungan terkecil, dari diri sendiri, keluarga, lingkungan tempat tinggal. Memulai dengan tidak membuang sampah sembarangan hingga menjaga keseimbangan alam di sepanjang daerah aliran sungai. Hanya dengan cara tersebut, kedatangan siklus baru kehidupan akan membawa kelimpahan berkah bersama.

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000004461580
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger