Cari Blog Ini

Bidvertiser

Sabtu, 26 April 2014

TAJUK RENCANA Konflik Suriah Semakin Absurd (Kompas)

Pergolakan politik di Suriah semakin memilukan dan dinilai absurd karena pemerintah dan oposisi menghambat operasi bantuan kemanusiaan.
Perilaku pemerintahan Presiden Bashar al-Assad dan oposisi, yang menghambat bantuan kemanusiaan, sungguh keterlaluan dan sangat konyol karena nyawa jutaan orang benar-benar dipertaruhkan. Tidak kurang dari Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengecam keras para pihak yang berseteru di Suriah, yang menciptakan tragedi kemanusiaan bagi bangsanya sendiri.

Tidak habis pikir, pemerintah dan oposisi menghambat masuknya bantuan kemanusiaan ke pusat-pusat pengungsian dan kota atau daerah yang terkepung konflik bersenjata. Tindakan pemerintah dan oposisi tidak hanya melawan hukum internasional serta kemanusiaan, tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang makna perjuangan pemerintah dan oposisi.

Penolakan bantuan kemanusiaan menggambarkan pemerintah dan oposisi tidak berorientasi pada kepentingan rakyat, tetapi pada kepentingan kekuasaan. Jelas terlihat pula, para elite yang bertikai membiarkan rakyat menderita kelaparan dan tersiksa di pengungsian atau terkepung oleh perang. Rendahnya kepedulian di kalangan elite mempersulit upaya penyelesaian konflik yang sudah berlangsung tiga tahun itu. Agresivitas perang kedua kubu tidak mengendur meski sedikitnya 150.000 orang telah tewas.

Semestinya jatuhnya begitu banyak korban di kalangan warga bangsa menggugah kesadaran kalangan elite Suriah untuk segera menghentikan kekerasan dan mendorong penyelesaian damai. Dalam kenyataannya, perseteruan justru semakin meningkat. Lebih memilukan lagi para pihak yang berseteru tidak terketuk untuk menyelamatkan 3,5 juta penduduk yang terkepung di zona konflik, terancam kelaparan, dan tertutup terhadap akses berbagai kebutuhan, termasuk obat-obatan.

Jumlah korban jiwa dipastikan akan terus bertambah dan kerugian harta benda akan meningkat jika konflik bersenjata terus berkobar di negeri berpenduduk 22,5 juta jiwa itu. Upaya penyelesaian tampak sulit, tidak hanya karena para pihak yang berseteru tidak mau berkompromi, tetapi juga karena kekuatan ekstremis dan organisasi teroris kawasan, seperti Al Qaeda, bermain di air keruh. Tantangan yang dihadapi Suriah memang semakin pelik.

Semakin kelihatan jelas Suriah kewalahan menghadapi pergolakan yang dihadapinya selama tiga tahun terakhir. Tidak dapat diharapkan dari para pihak yang berseteru, sekurang-kurangnya sampai sekarang, untuk menghentikan konflik dan mendorong rekonsiliasi nasional. Atas dasar itu perlu bantuan masyarakat internasional untuk menemukan penyelesaian bermartabat atas konflik Suriah. Bantuan internasional diharapkan tidak partisan karena pemihakan satu kubu hanya memperburuk keadaan.

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000006275981
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger