Menurut berita, pada hari Kamis saja, 20 orang Palestina tewas menjadi korban gempuran serangan udara Israel. Pada hari itu, Israel menggempur 108 target, sementara Hamas menembakkan 12 roket ke wilayah Israel. Dan, dalam tiga hari pertama, hingga Kamis lalu, tak kurang dari 80 orang Palestina tewas. Jumlah tersebut belum dihitung korban luka dan kehancuran fisik di wilayah Jalur Gaza.
Adalah sangat masuk akal kalau Sekjen PBB Ban Ki-moon buru-buru memperingatkan akan bahaya yang bakal muncul di kawasan itu. Perang menjadi tidak terkontrol dan akan melebar ke mana-mana. Tak pelak lagi, jumlah korban manusia, terutama mereka yang tidak berdosa, akan semakin banyak.
Kita masih ingat Perang Gaza, 2008-2009, yang menelan korban jiwa begitu banyak: sekurang-kurangnya 1.417 orang Palestina tewas, 5.303 orang terluka, 50.800 tercerai-berai terpaksa meninggalkan rumahnya, dan sekurang-kurangnya 4.000 rumah hancur. Tanah pertanian, saluran irigasi, jalan-jalan, dan gedung-gedung fasilitas umum seperti sekolah banyak yang hancur. Sementara Israel hanya kehilangan 13 warganya.
Kita akui bahwa konflik di Palestina ini, terutama antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza, sulit untuk diselesaikan. Ibarat kata, setiap percikan api sedikit saja pasti akan mengobarkan kebakaran besar. Perang saat ini dipicu oleh tewasnya empat remaja: tiga remaja Yahudi dan seorang remaja Palestina.
Meskipun demikian, harus tetap dicari cara bagaimana menghentikan, sekarang ini sekurang-kurangnya, perang: Israel menghentikan serangan udaranya dan Hamas menghentikan pula serangan roketnya ke wilayah Israel. Kedua belah pihak harus ditekan supaya menghentikan tindakan mereka untuk mencegah agar korban tewas, terutama penduduk sipil, tidak semakin banyak. Perang di mana pun hanya akan menyengsarakan rakyat.
Melihat situasi seperti itu, dunia, terutama PBB, tentu tidak bisa tinggal diam. Indonesia, lewat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan calon presiden Joko Widodo, sudah menyatakan sikap. Keduanya mengecam aksi brutal dan tidak manusiawi yang dilakukan Israel. Indonesia juga mendukung perjuangan Palestina dan meminta PBB untuk segera bertindak.
Indonesia bisa mengajak negara-negara ASEAN, negara-negara Arab, mendesak AS, Rusia, dan negara-negara sahabat di Eropa untuk bersama-sama menekan agar, terutama, Israel menghentikan serangannya dan bersama Palestina melakukan gencatan senjata. Inilah kesempatan bagi Indonesia untuk memainkan perannya demi perdamaian Timur Tengah, demi kemanusiaan.
Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000007798542
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar