Cari Blog Ini

Bidvertiser

Senin, 01 Desember 2014

TAJUK RENCANA: Bom di Nigeria, Tak Bisa Diterima (Kompas)

TIGA aksi bom bunuh diri terjadi di Masjid Agung di kota Kano, di bagian utara Nigeria, menewaskan 120 orang dan melukai 270 orang.
Orang-orang yang meninggal dan terluka itu bukan hanya akibat ledakan bom bunuh diri, melainkan juga akibat ulah sekelompok orang bersenjata yang memberondong tembakan ke arah orang-orang yang berlarian untuk menyelamatkan diri dari ledakan bom.

Membunuh dan melukai orang-orang yang menjalankan perintah agamanya, dan di tempat ibadahnya, sulit diterima oleh siapa pun, apa pun alasan yang melatarbelakanginya. Apalagi aksi bom bunuh diri tersebut bukan hanya satu, melainkan tiga. Wajar jika orang mengecam keras aksi bom bunuh diri itu dan menyebutnya sebagai kekerasan
brutal.

Peledakan bom di Masjid Agung terjadi pada saat orang-orang akan memulai shalat Jumat (28/11). BBC memberitakan, sebuah mobil yang berisi bom berusaha masuk ke dalam masjid. Beberapa orang berusaha menghentikan mobil tersebut, tetapi tiba-tiba bom di dalam mobil meledak. Diperkirakan masih ada dua bom lagi yang meledak di masjid itu.

Orang-orang, bahkan dunia pun, bertanya-tanya, siapa, atau kelompok apa, yang berada di balik serangan brutal itu? Kok tega-teganya melakukan tindakan tersebut. Seorang warga yang selamat dari aksi bom bunuh diri dan aksi penembakan di Kano mengatakan, "Orang bertanya-tanya, agama macam apa yang dianut para pelaku?" Ia menambahkan, "Anda tidak bisa membenarkan serangan dan pembunuhan terhadap orang-orang yang tidak berdaya atas nama agama."

Orang-orang menunggu-nunggu siapa yang mengklaim bertanggung jawab atas aksi bom bunuh diri itu. Namun, hingga Sabtu malam, belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas aksi bom bunuh diri dan penembakan di Kano tersebut.

Terjadinya bom bunuh diri dan penembakan di Kano itu kita sesalkan. Kita juga menganggap, tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan atas alasan apa pun. Namun, pada saat yang sama, kita juga harus menyampaikan pesan kepada para pelaku bahwa kita tidak terteror atau takut atas aksi bom bunuh diri dan aksi penembakan itu. Dalam kaitan itulah, kita menyambut baik pernyataan tegas Emir Kano Muhammad Sanusi II, Sabtu, "Kami, warga Muslim Nigeria, tidak akan pernah terintimidasi dan tidak akan meninggalkan agama kami, sebagaimana yang diinginkan para pelaku."

Ke depan, semua pihak perlu berkampanye bahwa kekerasan tersebut tidak akan membawa penyelesaian. Itu karena kekerasan hanya akan memancing terjadi kekerasan lain yang lebih hebat lagi. Upayakanlah dialog karena dialog tidak akan menghilangkan nyawa orang-orang yang tidak berdaya.

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000010414041
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger