Terjadinya ledakan dua bom rakitan di Mal Siam Paragon, Minggu (1/2) petang, sangat kita sesalkan. Kita bersyukur tidak ada korban jiwa, atau korban cedera parah, dalam peristiwa itu mengingat mal tersebut termasuk salah satu mal yang ramai pengunjungnya. Dua bom rakitan itu hanya menyebabkan dua orang yang melintas di dekat Mal Siam Paragon itu luka ringan.
Hingga Senin malam, belum ada satu pihak pun yang menyatakan bertanggung jawab atas meledaknya dua bom rakitan tersebut. Polisi Thailand menyatakan sulit untuk mengungkap pelaku peledakan bom rakitan itu karena gambar orang yang diduga sebagai tersangka, yang terekam kamera pemantau (CCTV), tidak terlalu jelas dan tidak dapat diidentifikasi.
"Kami belum dapat mengatakan siapa berada di belakang peristiwa itu. Bisa saja ini ulah mereka yang punya niat buruk, atau terkait dengan politik, atau orang-orang yang memiliki pemikiran berbeda," ujar Wakil PM Thailand Prawit Wongsuwan.
Juru bicara kepolisian Prawut Thavornsiri menyatakan, "Para pelaku tak bermaksud membuat kerusakan berat. Mereka hanya ingin membuat masalah saja."
Pernyataan Prawut itu memicu munculnya spekulasi bahwa tujuan politik berada di balik peledakan bom rakitan itu. Oleh karena, jika teroris yang berada di balik peledakan bom rakitan itu, selain daya rusak bomnya sangat besar, jumlah korban yang jatuh juga akan sangat banyak.
Jika tujuan politik berada di balik peledakan bom itu, pelakunya bisa siapa saja. Bisa pihak militer yang ingin memperpanjang masa berlakunya darurat militer. Dugaan itu dikaitkan dengan pernyataan PM Prayuth yang menyebutkan, dengan adanya kasus ini (peledakan bom rakitan di Mal Siam Paragon), itu berarti di Bangkok masih perlu diberlakukan keadaan darurat karena masih ada orang-orang yang mengganggu kedamaian.
Atau bisa juga, para pendukung mantan PM Yingluck Shinawatra yang berada di balik peledakan bom rakitan itu. Para pendukung PM Yingluck marah karena Majelis Nasional Thailand, yang anggotanya dipilih oleh junta militer, mengeluarkan larangan bagi mantan PM Yingluck untuk berpolitik di negara itu selama lima tahun.
Namun, siapa pun yang berada di balik peledakan bom itu, dan apa pun alasan yang melatarbelakanginya, cara- cara seperti itu sama sekali tidak dapat dibenarkan. Apalagi bom itu diledakkan di salah satu mal di Bangkok yang pengunjungnya sangat banyak. Korbannya bisa siapa saja.
Kita bersyukur bahwa dalam peristiwa kali ini hanya ada dua orang yang mengalami luka ringan. Dalam kejadian yang lain mungkin korbannya lebih banyak, dan akibat yang ditimbulkan lebih fatal.
Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000011805548
Tidak ada komentar:
Posting Komentar