Cari Blog Ini

Bidvertiser

Kamis, 26 Maret 2015

TAJUK RENCANA: Pengamanan Diperketat (Kompas)

Aparat keamanan meningkatkan patroli dan sistem keamanan sebagai antisipasi menghadapi pengaruh paham gerakan Negara Islam di Irak dan Suriah.

Suka atau tidak, pengaruh paham gerakan Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) sudah mulai masuk ke Indonesia. Aparat keamanan bahkan mengungkapkan, lima orang sudah ditangkap atas dugaan terpengaruh paham NIIS. Sebagai antisipasi, sistem pengamanan ditingkatkan. Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono menjelaskan, 750 polisi dikerahkan untuk memperketat keamanan di tujuh lokasi rawan di Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang.

Meski tidak dirinci ketujuh lokasi yang rawan itu, segera terbayang tantangan yang dihadapi tergolong serius. Pengaruh paham NIIS tidak bisa dipandang remeh lagi karena berpotensi meningkat jika tidak segera dilakukan pencegahan. Sejauh yang terungkap, ratusan warga negara Indonesia (WNI) sudah berangkat ke Irak dan Suriah karena tergoda bergabung dalam gerakan NIIS, yang memperjuangkan pembentukan negara teokratis. Mungkin lebih banyak lagi yang tidak terungkap.

Keberangkatan WNI untuk bergabung dalam gerakan NIIS tidak hanya menimbulkan persoalan dari segi ideologis kenegaraan, tetapi juga mengandung sensitivitas dari aspek kemanusiaan. Tidak sedikit orang prihatin dan terperangah setelah mendengar berita, bukan hanya kaum pria, melainkan juga kaum perempuan dan anak-anak bertolak ke Irak dan Suriah, yang sedang dilanda kekacauan politik dan perang saudara.

Sudah disebut-sebut, beberapa WNI tewas dalam medan laga. Upaya pencegahan kiranya perlu dilakukan agar tidak semakin banyak WNI ke daerah konflik Irak dan Suriah karena sangat berbahaya. Atas dasar itu, pengetatan sistem keamanan dengan meningkatkan patroli dapat dipandang sebagai bagian dari upaya preventif agar WNI tidak tergoda bergabung dengan gerakan NIIS.

Perlu dikemukakan pula, peningkatan keamanan sangatlah diperlukan, tetapi harus diperkuat lagi dengan proses penyadaran tentang bahaya yang dihadapi jika berangkat ke Irak dan Suriah yang sedang bergolak. Taruhannya tidak kecil, terutama dari soal keselamatan.

Gerakan NIIS sendiri didorong oleh cita-cita mendirikan negara teokratis berpusat di wilayah perbatasan Irak-Suriah, yang diharapkan akan memiliki pengaruh dan kekuatan besar secara global. Pemerintah Irak dan Suriah benar-benar kewalahan menghadapi kaum militan NIIS yang sangat agresif. Ribuan orang tewas sejak gerakan itu muncul ke permukaan sekitar pertengahan tahun lalu. Kerugian harta benda juga tidak kecil.

Paham gerakan NIIS tidak hanya merepotkan negara- bangsa Irak dan Suriah, tetapi juga sudah menciptakan kecemasan sejumlah negara di kawasan Timur Tengah, bahkan masyarakat dunia, sebagai persoalan ideologis negara-bangsa dan kemanusiaan.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 26 Maret 2015, di halaman 6 dengan judul "Pengamanan Diperketat".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger