Musibah terjadi menjelang berlangsung Pameran Maritim dan Dirgantara Internasional Langkawi, Malaysia, Minggu (15/3).
Seperti kita baca beritanya di harian ini Senin kemarin, Tim Aerobatik Jupiter, yang terdiri atas enam pesawat KT-1B Wong Bee buatan Korea Selatan, mengalami kecelakaan ketika dua pesawat berserempetan. Empat pilot berhasil menyelamatkan diri dengan kursi lontar setelah pesawat terbakar. Ini tentu berita yang kontras dengan yang kita dengar saat berlangsung Pameran Kedirgantaraan Singapura Februari 2014, saat Tim Aerobatik Jupiter tampil spektakuler.
Perihal musibah tim aerobatik dalam sejarah juga pernah terjadi dan terjadi dengan sangat dramatis. Salah satunya adalah yang dialami tim aerobatik Italia, Frecce Tricolori (Panah Tiga Warna), dalam pameran yang berlangsung di Pangkalan Angkatan Udara Ramstein, Jerman, Agustus 1988. Musibah juga pernah dialami tim aerobatik Perancis, Patrouille de France, juga Red Arrows dari Inggris, dan Thunderbirds dari Amerika Serikat.
Di luar musibah yang dialami tim aerobatik masyhur di atas, juga The Black Knights Singapura yang menggunakan pesawat F-16 C, The Roulette dari Australia yang menggunakan pesawat Pilatus PC-9, termasuk Tim Aerobatik Jupiter, adalah duta bangsa. Mereka hadir mewakili bangsa di ajang pameran kedirgantaraan di berbagai penjuru dunia.
Sebagai duta bangsa, tim aerobatik tidak saja bisa mempererat persahabatan antarnegara, tetapi juga menyimbolkan penguasaan satu bangsa atas teknologi dirgantara. Dalam pertunjukan, kadang pesawat terbang terbalik (inversi), menukik tajam, atau ke atas dalam formasi ketat, juga terbang menyilang yang sangat mendebarkan. Semua menuntut profesionalisme total. Tim harus melakukan persiapan detail, disertai latihan tekun dan saksama. Semboyan umum penerbangan, "
Pasca musibah, semoga bisa dilakukan evaluasi sehingga bisa diputuskan apakah tim Jupiter akan melanjutkan tampil atau tidak di Langkawi. Apa pun putusannya, kita tetap mendukung semangat juang tim tersebut. Tentu saja kita senang jika tim tetap bisa tampil dalam pameran yang untuk skala regional semakin bergengsi ini.
Penguasaan ilmu dan teknologi kedirgantaraan, dan juga keterampilan terbang, tetap hal penting. Jiwa-jiwa pemberani yang menguasai teknologi maju dan penuh hasrat untuk menguasai keterampilan penerbangan semakin kita butuhkan, sekalipun dewasa ini kita semakin sering mendengar penerbangan pesawat nirawak.
Kita memberikan dukungan penuh untuk penampilan Tim Aerobatik Jupiter di Langkawi.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 17 Maret 2015, di halaman 6 dengan judul "Tim Jupiter dan Duta Profesional".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar