Cari Blog Ini

Bidvertiser

Senin, 18 Mei 2015

Tajuk Rencana: Membaca Lawatan Modi ke Tiongkok (Kompas)

Lawatan Perdana Menteri India Narendra Modi ke Tiongkok bisa dibaca sebagai usaha India untuk tampil sebagai penyeim- bang Tiongkok di kawasan.

Modi tiba di Tiongkok hari Kamis lalu. Ia berada di Tiongkok selama tiga hari. Ini merupakan kunjungan pertama Modi ke Tiongkok sejak menjadi perdana menteri India tahun lalu.

Bagi Modi, Tiongkok tidaklah begitu asing. Sebab, ketika masih menjabat sebagai menteri kepala di Negara Bagian Gujarat, Modi sudah empat kali mengunjungi Tiongkok. Namun, tentu kunjungan kali ini memberikan dan memperoleh gambaran yang lebih luas dan lengkap.

Kebijakan luar negeri Modi-terutama menyangkut hubungannya dengan Tiongkok-berbeda dengan pendahulunya, Manmohan Singh dari Partai Kongres. Kebijakan Singh terhadap Tiongkok terlihat masih digelayuti oleh "kisah lama" hubungan kedua negara yang bermasalah antara lain menyangkut masalah perbatasan. Para pemimpin Tiongkok pun masih dikuasai oleh paradigma lama-persaingan strategis dan geopolitis dengan India.

Kini, baik Modi maupun Presiden Tiongkok Xi Jinping sama-sama-mengutip istilah kaum remaja sekarang move on-melangkah ke depan, meninggalkan kungkungan masa lalu yang menyandera kedua negara lebih dari 50 tahun. September lalu, Xi Jinping mengunjungi India. Dia merupakan kepala negara pertama dari Tiongkok yang mengunjungi India dalam delapan tahun terakhir.

Kunjungan itu kini dibalas oleh Modi. Semua itu memberikan gambaran bahwa kini baik India maupun Tiongkok ada di tangan para pemimpin yang lebih melihat urusan ekonomi; lebih mementingkan bagaimana mengembangkan perekonomian dibandingkan soal lain. India dan Tiongkok adalah dua raksasa ekonomi di Asia, bahkan Tiongkok adalah kekuatan ekonomi dunia.

Modi juga telah membangun kemitraan dengan kekuatan ekonomi lainnya di Timur, yakni Jepang dan juga Australia. Bahkan, Januari lalu, Presiden AS Barack Obama mengunjungi India. Hasil kunjungan itu, kedua negara sepakat untuk menjamin kebebasan pelayaran di Laut Tiongkok Selatan.

Dari langkah-langkah Modi itu, kita melihat bahwa semua dimaksudkan untuk meneguhkan atau sekurang-kurangnya memantapkan posisi India sebagai kekuatan penyeimbang Tiongkok, yang meningkatkan kehadirannya di Asia Selatan dan Samudra Hindia. Karena itu, Modi bergerak tidak untuk membangun kekuatan anti-Tiongkok, tetapi untuk membangun kerja sama untuk memajukan perekonomian India.

Jika hal itu yang terjadi, kita berharap kerja sama dua raksasa ekonomi Asia itu akan berdampak pada kemakmuran dan perdamaian kawasan. Dan, Indonesia pun, tidak bisa tidak, harus memanfaatkan perkembangan itu.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 18 Mei 2015, di halaman 6 dengan judul "Membaca Lawatan Modi ke Tiongkok".


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger