Cari Blog Ini

Bidvertiser

Kamis, 25 Juni 2015

TAJUK RENCANA: Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas (Kompas)

Angka pertumbuhan ekonomi nasional tidak memenuhi target, tetapi hal itu akan terkompensasi jika pemerintah dapat menjaga kualitasnya.

Pertumbuhan ekonomi triwulan I-2015 hanya 4,7 persen, di bawah sasaran 5,7 persen. Diprediksi pertumbuhan ekonomi tahun ini hanya 5,0-5,4 persen, sementara tahun 2016 pemerintah memperkirakan pertumbuhan menjadi 5,5-6,0 persen, di bawah target awal 5,8-6,2 persen.

Beberapa hal di dalam negeri dan faktor luar menyebabkan sasaran tak tercapai. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago mengakui, perubahan nomenklatur menyebabkan kementerian dan lembaga pemerintah memerlukan waktu hampir enam bulan membenahi struktur organisasi.

Faktor luar adalah pelemahan ekonomi di Tiongkok dan Eropa, sementara ekonomi Amerika Serikat belum menunjukkan cukup perbaikan.

Saat ini perekonomian Indonesia seperti diumumkan Bank Indonesia memperlihatkan fundamental cukup terjaga. Faktor risiko yang masih diwaspadai adalah harga minyak bumi, nilai tukar rupiah, inflasi selama bulan puasa, dan pengaruh musim kering berkepanjangan akibat fenomena El Nino pada ketersediaan dan harga pangan.

Meski demikian, sektor riil menghadapi masalah. Pertumbuhan penyaluran kredit perbankan tidak seperti diharapkan dan telah terjadi pemutusan hubungan kerja. Harapan pada realisasi belanja pemerintah tertunda hingga pembenahan kelembagaan tuntas, masih ada masalah administrasi birokrasi dan pembebasan lahan yang dari waktu ke waktu menjadi ganjalan. Pada sisi belanja konsumen, dunia usaha mengeluhkan turunnya permintaan.

Sementara pemerintah perlu terus bekerja keras mengupayakan ekonomi tetap tumbuh, pernyataan Menteri PPN/Kepala Bappenas mengompensasi pelemahan pertumbuhan ke peningkatan kualitas menjadi penting. Fokus pembangunan ditujukan untuk sektor yang menyentuh langsung hajat hidup orang banyak, memberikan lapangan kerja, serta meningkatkan daya saing, yaitu pangan, energi, infrastruktur, dan kemaritiman.

Berbicara pertumbuhan ekonomi berkualitas, pemerintah perlu lebih jelas menetapkan fokus dan strategi pencapaiannya. Kita belum mendengar, misalnya, apakah industrialisasi akan difokuskan pada empat sektor utama, seperti perikanan, pangan, dan pedesaan yang lebih terencana dan terkoordinasi untuk menciptakan lapangan kerja dan meratakan pembangunan. Begitu juga langkah konkret perbaikan sistem logistik nasional untuk meningkatkan daya saing Indonesia.

Kesan pemerintah bekerja parsial dan bahkan melahirkan kebijakan berbenturan masih terasa. Padahal, dalam ekonomi menyurut perlu konsolidasi sumber daya dan fokus pada target. Jangan sampai melemahnya pertumbuhan disebabkan persepsi, bukan kondisi riil.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 25 Juni 2015, di halaman 6 dengan judul "Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas".


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger