Di Jakarta Timur lain lagi ceritanya. Tidak hanya lubang kecil, lubang-lubang besar menganga di jalan beberapa perumahan di sekitar Kantor Wali Kota Jakarta Timur dibiarkan bertahun-tahun. Contoh paling gamblang adalah Perumahan Pulogebang Permai.
Sejak masuk kompleks itu—di depan pasar tradisional—sampai ke pedalamannya, setiap orang yang berada di dalam mobil melintasi kompleks tersebut terombang-ambing seperti di laut berombak besar. Jalan penuh dengan lubang. Ini sudah berlangsung delapan tahun.
Di kompleks perumahan yang relatif baru dan amat dekat dengan kantor wali kota, Mutiara Sanggraha, jalan berlubang-lubang sudah beberapa bulan ini dibiarkan. Lampu penerangan jalan dan lampu di pintu gerbang masuk dibiarkan padam. Kompleks itu pada malam hari gelap seperti hutan dan berlumpur-lumpur jika hujan turun.
Kalau wali kota beralasan, kompleks yang baru ini masih ditangani developer, tugasnyalah memaksa perusahaan yang bersangkutan menunaikan kewajibannya membereskan jalan dan penerangan. Wali kota jangan tidur melulu.
UCI, PULOGADUNG, JAKARTA TIMUR
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 25 Juni 2015, di halaman 7 dengan judul "Surat kepada Redaksi ".

Tidak ada komentar:
Posting Komentar