Cari Blog Ini

Bidvertiser

Kamis, 30 Juli 2015

Menolak Hotel di Dusun//Jakarta Patut Contoh Bontang//Tidak Setiap Hari//Koreksi Jerman (Surat Pembaca Kompas)

Menolak Hotel di Dusun

Kami warga Ngemplak, Karangjati, Sinduadi, Mlati, Sleman, DI Yogyakarta, menolak rencana pembangunan hotel, kondotel, atau apartemen di dusun kami—Ngemplak, Karangjati, RT 001 RW 035—oleh pengembang yang beralamat di Jakarta. Konon pengembang itu PT ATM.

Kami mengetuk nurani bapak/ibu di DPRD Sleman dan Pemerintah Kabupaten Sleman serta pihak yang mengeluarkan segala izin untuk rencana pembangunan hotel itu bisa bersikap pro rakyat dengan menolak atau tak meluluskan izin untuk membangun hotel itu. Penolakan kami ini didasarkan pada kekhawatiran kami atas dampak negatif pembangunan hotel di dusun sebagaimana diderita warga di sekitar hotel di tempat lain yang sudah banyak terjadi.

Hotel yang akan didirikan di pinggir Jalan Monjali sampai pinggir Sungai Code itu akan menguras air sumur warga sekitar karena ada bagian bangunan yang terpendam amat dalam ke tanah. Lagi pula, konsumsi air amat besar bagi pengoperasian hotel sehari-hari.

Hotel juga menghalangi alur pembuangan air hujan dari Jalan Nyi Condro Lukito/Jalan Monjali ke Sungai Code yang akan menimbulkan banjir di Jalan Nyi Condro Lukito di depan hotel. Masih banyak kekhawatiran kami menyangkut kerawanan sosial, ketertiban, dan lain-lain yang tak bisa kami rinci.

WISNU H AJI, KARANGJATI, SINDUADI, MLATI, SLEMAN, DI YOGYAKARTA


Jakarta Patut Contoh Bontang

Disebut sebagai kota industri, Bontang merupakan sebuah kota di ujung Provinsi Kalimantan Timur. Di sana tersua pabrik pengolahan gas alam cair, pupuk, serta bahan kimia dan industri yang memasok kebutuhan sektor pertambangan.

Walaupun berpredikat sebagai kota industri, Bontang tidak terbelit kasus macet dan kesemrawutan lalu lintas. Berikut beberapa faktor penyebabnya.

Pertama, Bontang dekat dengan pelabuhan. Ini membuat hasil produksi dapat langsung dikirim melalui pelabuhan. Dengan demikian, penggunaan alat angkut besar tidak begitu banyak. Kedua, jalan untuk kegiatan industri dibedakan dengan jalan untuk transportasi kota sehingga alat angkut, seperti trailer, tidak pernah masuk ke dalam kota.

Ketiga, setiap perusahaan industri menyediakan bus untuk antar -jemput karyawan sehingga menekan penggunaan kendaraan pribadi, seperti sepeda motor dan mobil. Keempat, kegiatan satu industri memiliki ikatan atau ketergantungan dengan industri lain. Bahan baku yang dekat dengan industri pengolahan mengefisienkan biaya, waktu, dan tenaga.

Keempat hal itu patut dijadikan contoh jika kita ingin membangun suatu kawasan industri yang terintegrasi dengan perkotaan, seperti Jabodetabek.

BOMA STORK SIJABAT, PERUMAHAN BATU CEPER INDAH, JALAN MUTIARA VI BLOK I/8, TANGERANG


Tidak Setiap Hari

Sehubungan dengan keluhan Ibu Angeline F Widjaja dalam rubrik Surat kepada Redaksi Kompas (21/7), "Listrik Padam di Balikpapan", pada dasarnya kami sampaikan terima kasih karena informasi itu sangat penting dalam upaya peningkatan pelayanan kami.

Sesuai dengan rekaman kami. listrik padam yang terjadi di kediaman Ibu Angeline periode Juni-Juli 2015 pada saat Ramadhan adalah delapan kali, tidak setiap hari seperti yang dikeluhkan.

Kami telah datang ke rumah Ibu Angeline pada 22 Juli 2015 untuk menjelaskan penyebab listrik padam, tetapi yang bersangkutan sedang berada di luar kota sehingga diwakili oleh orangtuanya, Bapak Johannes Widjaja. Dari pertemuan tersebut, Bapak Johannes Widjaja menerima penjelasan kami.

Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi akibat masalah itu.

AGUS TETUKO, PLH MANAJER ASMAN JARINGAN PT PLN (PERSERO) WILAYAH KALIMANTAN TIMUR DAN KALIMANTAN UTARA AREA BALIKPAPAN


Koreksi Jerman

Sedikit perbaikan pada pernyataan "...pengganti huruf aslinya dengan simbol beta (Yunani)" dari Ricardo Pasaribu pada Surat Pembaca Kompas (24/7), "Bahasa Jerman". Pernyataan itu tidak benar.

Yang benar adalah dobel ss bisa diganti dengan huruf eszett dengan simbol ß, bukan dengan simbol beta (Yunani) seperti disebutkan. Perbedaan memang kecil, tetapi sebagai pengajar bahasa Jerman, saya perlu memperbaiki jika ada kesalahan kecil sedikit apa pun dalam bahasa Jerman. Koreksi ini bertujuan agar pembelajar bahasa Jerman tak bingung.

RIMSON CHANDRA NAPITUPULU, JALAN KANO RAYA 136, KELAPA DUA, KARAWACI, TANGERANG

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 30 Juli 2015, di halaman 7 dengan judul "Surat kepada Redaksi".


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger