Cari Blog Ini

Bidvertiser

Rabu, 01 Juli 2015

TAJUK RENCANA: Momentum Perbaikan Polri (Kompas)

Peringatan Hari Bhayangkara 1 Juli, menurut rencana, akan dihadiri Presiden Joko Widodo. Ini merupakan momentum penting perbaikan citra Polri.

Kita katakan momentum penting berbenah diri karena apresiasi masyarakat terhadap Polri sedang pada tren membaik. Citra Polri sempat berada di titik nadir setelah sejumlah petinggi Polri terjerat korupsi dan kisruh tidak berkesudahan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi.

Namun, setelah terpilih Kapolri definitif, yaitu Jenderal (Pol) Badrodin Haiti, citra positif Polri terlihat berada pada tren membaik. Jajak pendapat harian ini, 29 Juni 2015, menunjukkan 55,0 persen responden menilai citra Polri positif. Sebelumnya, pada Januari 2015 masih berada pada angka 52,1 persen dan 46,7 persen (Desember 2014).

Meski berada pada tren membaik, Litbang Kompas merekam ekspresi ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja kepolisian. Yang paling dirasakan lemah adalah peranan kepolisian pada penanganan kasus korupsi (28,1 persen puas), penegakan hukum (39,5 persen puas), dan pelanggaran hak asasi oleh aparat sebesar 40,4 persen puas. Sementara pada sektor lain, seperti memerangi terorisme, kriminalitas, kejahatan narkoba, sudah berada di angka 60 persen merasa puas.

Membaiknya citra Polri merupakan momentum bagi kepolisian terus berbenah. Kebijakan menghadirkan polisi ikut menangani kemacetan lalu lintas sebagaimana dicanangkan Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Tito Karnavian dipandang positif oleh masyarakat. Namun, Polri juga harus menyadari citranya akan kembali tergerus jika ada langkah kepolisian yang dirasakan publik sebagai kontroversial. Dalam era demokrasi digital, Polri harus memahami bahwa masyarakat sudah kian cerdas sehingga tidak mudah didikte untuk menerima penjelasan dari petinggi kepolisian untuk sebuah kasus kontroversial.

Sebagai insan bayangkara, Polri harus tunduk kepada kepemimpinan nasional sebagai pemimpin tertinggi kepolisian. Kemungkinan terkaitnya kepolisian dengan politik harus betul-betul dicegah. Jika itu terjadi, itu akan membuyarkan tren perbaikan citra Polri. Kini saatnya Polri fokus pada kewenangan yang diberikan undang-undang, yakni menjaga keamanan dalam negeri, menegakkan hukum, serta melindungi dan mengayomi masyarakat.

Langkah pembenahan di internal kepolisian untuk menjalankan fungsi itu akan sangat terkait dengan pembahasan rancangan undang-undang keamanan nasional yang masuk dalam agenda di DPR. Dengan memanfaatkan momentum Hari Bhayangkara, kita mau mendorong kepolisian terus berbenah diri melayani masyarakat, menegakkan hukum secara jujur dan bukan karena faktor lain, serta melindungi dan mengayomi masyarakat. Kehadiran anggota Polri di tengah masyarakat pada saat masyarakat membutuhkan secara tulus dan jujur melayani masyarakat, khususnya menjelang mudik Lebaran, diyakini akan memperbaiki citra Polri. Selamat Hari Bhayangkara.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 1 Juli 2015, di halaman 6 dengan judul "Momentum Perbaikan Polri".


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger