Yang dimata-matai NSA bukan hanya para politisi berpengaruh Jepang, melainkan juga bankir terkenal dan perusahaan-perusahaan besar, seperti Mitsubishi. Ini melengkapi daftar panjang negara-negara sahabat yang dimata-matai Amerika Serikat, seperti Inggris, Jerman, dan Perancis.
Kita tentunya merasa aneh, mengapa AS sampai memata-matai negara-negara sahabatnya? Biasanya yang dimata-matai oleh suatu negara adalah negara-negara yang bermusuhan, atau secara politik memiliki posisi yang berlawanan, sedangkan yang dilakukan di antara negara sahabat biasanya adalah tukar-menukar informasi intelijen. Dalam kaitan itulah, penyadapan yang dilakukan Amerika Serikat terhadap negara-negara sahabatnya sulit diterima.
Namun, jika yang dimata-matai adalah perusahaan besar Jepang, walaupun sulit diterima, masih bisa kita mengerti seandainya Amerika Serikat memang melakukannya. Oleh karena, pada masa Perang Dingin (1947-1991), Toshiba, salah satu perusahaan besar Jepang, secara diam-diam melanggar larangan untuk menjual propeler kapal selam kepada Uni Soviet (kini, Rusia), yang pada masa itu adalah musuh besar Amerika Serikat.
Jepang adalah sahabat Amerika Serikat, seharusnya Toshiba tidak melanggar larangan itu. Amerika Serikat sangat dirugikan oleh penjualan propeler Toshiba kepada Uni Soviet. Propeler yang dibuat Toshiba itu sangat maju sehingga Amerika Serikat tidak dapat mendeteksi kehadiran kapal selam Uni Soviet di dekatnya karena kesenyapannya.
Fakta bahwa Amerika Serikat memata-matai negara sahabatnya itu memang sulit diterima. Akan tetapi, kita juga tidak boleh melupakan bahwa penyadapan yang diungkap oleh laman pembocor rahasia Wikileaks itu terjadi pada periode tahun 2006-2012.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada tanggal 24 Juni 2015 telah menegaskan komitmennya untuk mengakhiri praktik penyadapan terhadap negara-negara sekutunya. Penegasan Obama itu disambut dengan perasaan lega. Negara-negara yang dimata-matai Amerika Serikat berpendapat bahwa Amerika Serikat perlu menyadari bahwa persahabatan hanya dapat dibangun di atas rasa saling percaya dan rasa saling menghormati satu sama lain.
Namun, perlu disadari bahwa penyadapan itu tidak hanya dilakukan Amerika Serikat, negara-negara lain pun melakukannya. Oleh karena itu, tiap-tiap negara harus terus memelihara kewaspadaan terhadap kemungkinan adanya penyadapan.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 3 Agustus 2015, di halaman 6 dengan judul "Ternyata Jepang Pun Dimata-matai".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar