Tiga partai oposisi Malaysia, Selasa (22/9), mengumumkan pembentukan aliansi baru untuk melawan pemerintahan Perdana Menteri Najib Razak.
Aliansi baru yang diberi nama Aliansi Harapan itu tidak lagi mengikutsertakan PAS, Partai Islam Se-Malaysia, yang bergaris keras. Aliansi baru yang dipimpin oleh Wan Azizah Ismail, istri tokoh oposisi Anwar Ibrahim yang tengah dipenjara, terdiri dari Partai Keadilan Rakyat pimpinan Anwar Ibrahim, Partai Aksi Demokratik yang mayoritas massanya beretnis Tionghoa, dan Partai Amanah Negara yang anggotanya adalah pecahan dari PAS.
Pembentukan Aliansi Harapan itu memang tidak dapat mengalahkan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dengan Barisan Nasionalnya dalam pemilihan umum mendatang yang akan diadakan awal tahun 2018.
Barisan Nasional yang merupakan koalisi partai multietnis, di mana UMNO merupakan partai yang terbesar dan terkuat, selalu menjadi kekuatan politik pengusung pemerintah sejak negara itu merdeka pada tahun 1957. Dan, Ketua Umum UMNO selalu dipilih menjadi PM Malaysia.
Namun, di tengah skandal korupsi yang melibatkan PM Najib Razak, kita harapkan Aliansi Harapan dapat menyeimbangkan dominasi Barisan Nasional dalam pemilihan umum awal tahun 2018.
Kita belum melupakan perolehan suara Barisan Nasional dalam Pemilihan Umum 2013 yang tergerus oleh aliansi sebelumnya yang dipimpin oleh Anwar Ibrahim, di mana PAS menjadi salah satu partai yang tergabung di dalamnya. Perolehan suara Barisan Nasional dalam Pemilihan Umum 2013 itu merupakan yang terburuk atau yang terendah yang pernah dialaminya.
Namun, pada Februari lalu, Anwar Ibrahim dijatuhi hukuman penjara selama lima tahun atas tuduhan melakukan sodomi. Kalangan pengamat independen menyebutkan hukuman penjara itu dilatarbelakangi oleh motivasi politik. Terlepas dari mana yang benar, yang jelas, dengan ditangkapnya Anwar Ibrahim, aliansi yang dipimpinnya pun bubar karena adanya pertikaian terkait kebijakan.
Wan Azizah kemudian mengambil alih peran suaminya dan membentuk aliansi baru, Aliansi Harapan. Seperti telah disebutkan di atas, Aliansi Harapan memang tidak dapat mengalahkan Barisan Nasional dalam Pemilihan Umum 2018, tetapi aliansi ketiga partai itu dapat menjadi kekuatan penekan.
"Kami ingin mengubah pemerintah dan institusi yang memberikan perdana menteri kemungkinan untuk menyalahgunakan kekuasaan," kata Wan Azizah.
Pernyataan Wan Azizah itu harus dilihat sebagai keinginannya untuk mengubah sistem pemerintahan yang korup. Sama seperti yang menjadi harapan kita juga di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar