Saya adalah pelanggan PLN dengan ID 5386-5134-0680 di Kota Wisata, Cibubur. Sudah hampir dua bulan ini saya bermigrasi ke meteran listrik token dengan nomor meteran 14-2389-5405-2 dan sekaligus naik daya.
Pada Jumat (25/9), saat hendak membeli pulsa token PLN, hampir semua minimarket menolak dan mengatakan nomor meterannya salah! Istri saya mencoba membeli token via internet banking, tetap tidak bisa. Akhirnya kami menggunakan ID pelanggan dan bisa viainternet banking.
Ternyata keterangan nomor meteran yang tercetak di bukti token berbeda dengan nomor meteran kami. Saya menelepon pusat layanan 123, tetapi tidak membuahkan hasil. Menurut mereka, tidak ada masalah jaringan. Data saya pun benar (nomor ID pelanggan dan meteran).
Mereka menjanjikan mengirim petugas ke rumah dengan nomor pengaduan P0G81FE. Namun, petugas tidak juga datang dan saya harus menelepon 123 lagi.
Pukul 21.40, petugas PLN datang dan saya harus menjelaskan ulang duduk perkaranya. Baru kemudian petugas menyadari perbedaan nomor meteran saya dengan yang di sistem. Nomor meteran di voucher token internet banking 14-2239-8481-7, sedangkan ID pelanggan sama.
Menurut petugas, ada kesalahan pada sistem, segera ditindaklanjuti dan prosesnya tidak lama. Cukup melapor ke pusat dan nanti ada pembukaan blokir. Dia berjanji akan menelepon saya jika sudah beres.
Namun, hingga pukul 01.00, tidak ada solusi dan tetap tidak bisa mengisi pulsa. Padahal, token di meteran saya semakin tipis.
Sampai menjelang pukul 06.00 belum ada kabar, saya pun menelepon kembali PLN 123. Ternyata tindakan petugas lapangan tidak ada di data dan layanan pelanggan tidak mengetahui sudah sampai di mana prosesnya. Petugas layanan itu juga baru tahu ada perbedaan nomor meteran dan akan dimasukkan di laporan.
Akhirnya, pagi-pagi kami sekeluarga mendatangi PLN Cileungsi. Ternyata, menurut mereka, proses naik daya (yang sudah jalan hampir sebulan) membuat data meteran "lama" saya menjadi invalid. Mereka meminta maaf dan berjanji ada petugas yang akan mengganti dengan meteran baru.
Petugas pun datang membawa SPK dan fisik meteran dengan nomor 14-2239-8481-7. Nomor meteran itu sama dengan di voucher token via internet banking.
Saya curiga ada loop hole yang besar sekali di sistem PLN yang dimanfaatkan oknum dan merugikan pelanggan.
VALDY
Pesona Monaco, Kota Wisata, Cibubur
Tanggapan Lotte Mart dan Indolakto
Melalui surat ini, kami selaku manajemen PT Indolakto dan Lotte Mart menyampaikan penjelasan sehubungan dengan dimuatnya surat pembaca atas nama Bapak Ir Soepardi di harianKompas edisi Kamis 17 September 2015.
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih atas loyalitas konsumen terhadap produk Cap Enaak dan menjadi pelanggan setia Lotte Mart. Melalui surat ini, kami juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami Bapak Ir Soepardi.
Pada 4 September 2015, kami telah menemui Bapak Ir Soepardi di kantornya. Dalam pertemuan itu, Bapak Soepardi telah menerima dengan baik penjelasan kami.
PT INDOLAKTO DAN PT LOTTE SHOPPING INDONESIA (LOTTE MART)
Beli Token
Saya adalah nasabah BCA sejak 2006 dan selama ini tidak ada masalah dalam bertransaksi. Namun, kekecewaan muncul pada 5 September 2015 pukul 16.53. Saat itu, saya membeli token PLN Rp 1.000.000, tetapi muncul pernyataan bahwa waktu transaksi habis dan langsung kembali ke menu utama.
Saya ulang lagi pembelian token dan berhasil keluar struk bukti pembelian. Sewaktu saya cek, ternyata terdebet dua kali, masing-masing Rp 1.000.000.
Saya sudah menelepon Halo BCA pada 5 September dan 10 September 2015. Namun, solusi dari semua layanan pelanggan adalah memberikan token yang hilang karena dianggap transaksi berhasil.
Logikanya, untuk apa melakukan transaksi dua kali untuk hal yang sama dan dalam jumlah besar. Ini bukan masalah nilai uang, tetapi saya merasa dirugikan dengan keputusan sepihak "transaksi anda berhasil". Berhasil, kan, menurut pihak BCA.
GUNAWAN
Kebayoran Lama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar