Cari Blog Ini

Bidvertiser

Kamis, 22 Oktober 2015

Sertifikat Belum Diterima//Tanggapan Undian//Menambah Daya (Surat Pembaca Kompas)

Sertifikat Belum Diterima

Tahun 2000, saya menandatangani akad kredit di Bank BTN untuk kepemilikan rumah di Vila Asia Bojong Gede, Bogor. Rumah itu tipe 36 dengan luas tanah 72 meter persegi.

Tahun 2011, saya melunasi cicilan rumah dan telah mendapat sertifikat dari Bank BTN Bogor. Namun, dalam sertifikat tersebut, luas tanah hanya 54 meter persegi.

Untuk mengoreksi kesalahan tersebut, saya bersama Bapak Budi Asmono, perwakilan dari Bank BTN Bogor, bertemu dengan Ibu Erna, perwakilan dari Badan Pertanahan Nasional Cibinong. Sebelum pertemuan, Ibu Erna meminta uang kepada saya Rp 2,5 juta. Uang saya berikan karena Pak Budi Asmono telah menyampaikan bahwa uang tersebut akan diganti oleh Bank BTN.

Setelah setahun berlalu, sertifikat rumah dan tanah itu belum saya terima. Maka, saya menulis surat pembaca ke Kompas, terbit 7 November 2012. Tanggal 17 November 2012, juga melalui surat pembaca di Kompas, surat saya ditanggapi oleh Bapak Rakhmat Nugroho selaku Sekretaris PT BTN Persero. Ia mengatakan bahwa sertifikat akan selesai dalam waktu tiga bulan. Artinya, pada Februari 2013 seharusnya sertifikat tersebut sudah selesai.

Namun, sampai saya menulis surat lagi ke Kompas, 12 Oktober 2015, sertifikat belum juga selesai dan uang saya Rp 2,5 juta rupiah belum diganti.

Sudah hampir empat tahun sejak saya melunasi cicilan rumah tersebut, sertifikat belum saya terima.

AGUS YOGI IRAWAN

Depok Jaya, Pancoran Mas, Kota Depok

Tanggapan Undian

Harian Kompas (Senin, 21/9) memuat surat pembaca berjudul "Kecewa Undian" yang ditujukan ke Khong Guan Biscuit Factory lndonesia Ltd (Khong Guan).

Kami dari PT lnformasi Teknologi lndonesia (Jatis Mobile) sebagai mitra Khong Guan dalam penyediaan layanan SMS undian Khong Guan bermaksud mengklarifikasi keluhan tersebut.

Bapak Widodo, pengirim surat yang beralamat di Jalan Al Wasliyah, Jati, Pulogadung, tidak bisa kami hubungi. Kami juga tidak memiliki nomor telepon yang digunakan oleh Bapak Widodo saat mengirim SMS program undian Khong Guan. Nomor telepon seluler (HP) tersebut kami butuhkan untuk mengecek di sistem SMS kami, apakah ada atau tidak SMS dari nomor tersebut.

Untuk mengikuti undian, kami telah menetapkan narasi reply SMS tertentu untuk setiap pelanggan yang mengirimkan SMS dengan format yang benar. Apabila ada kesalahan penulisan format SMS, pengirim akan mendapat jawaban SMS yang menginformasikan jenis kesalahan yang dilakukan.

Jadi, reply SMS yang disampaikan pelanggan bukan narasi yang diatur dalam sistem program SMS undian Khong Guan melalui kode akses yang telah ditetapkan. Kami berharap Bapak Widodo dapat menghubungi kami untuk mengecek.

Kami menjamin bahwa program SMS undian Khong Guan bukan suatu bentuk penipuan.

VERAWATI

Division Head Quality Service Management Jatis Mobile

Menambah Daya

Tanggal 4 September 2015, saya mengajukan permohonan ke PLN untuk menambah daya listrik di ruko saya dari 1.300 watt menjadi 3.500 watt. Permohonan melalui telepon 123, sentral layanan pelanggan PLN, yang memberi saya nomor pendaftaran 147500121509044862.

Sesuai permintaan, biaya saya bayar pada hari itu juga, Rp 3.140.800, berikut pembelian pulsa listrik Rp 1 juta. Namun, hingga surat ini ditulis, belum ada tindak lanjut dari pihak PLN.

Selama 20 hari sejak permohonan diajukan, saya sudah lima kali menelepon 123 untuk mengetahui sampai di mana penanganannya, termasuk lewat Twitter tanggal 22 September 2015. Namun, sama sekali tak ada tanggapan. Petugas penerima pengaduan hanya menyatakan bahwa informasi dari saya akan dilaporkan.

Menurut saya, pelayanan publik sekarang disepelekan. Tidak ada informasi di mana letak masalah yang menghambat penambahan daya tersebut. Padahal, menurut penjelasan yang saya dapat saat mengajukan permohonan, pengerjaan hanya akan makan waktu empat hari kerja plus 14 hari kerja apabila diperlukan jalur tegangan rendah.

Sampai sekarang tidak ada yang bisa menjelaskan kenapa atau di mana letak permasalahan penambahan daya tersebut. Padahal, di ruko sebelah ruko kami, daya listrik sudah 3.500 watt.

Saya tidak tinggal di tengah hutan atau laut. Mobil PLN pun sering melintas di jalan raya depan tempat kami. Saya tak tahu apa sebenarnya yang salah.

DEWI WAHYUNI

Jalan Mayor Ismail Husin, Kemalaraja, Baturaja, Sumatera Selatan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 22 Oktober 2015, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger