Cari Blog Ini

Bidvertiser

Selasa, 22 Desember 2015

Infrastruktur Memadai, Syarat Mutlak Wisata (Kompas)

Perjalanan menyusuri jalan lintas selatan Jawa Barat menjadi pengalaman yang menyenangkan. Jalan mulus di hampir semua wilayah membantu wisatawan menikmati keindahan kawasan pesisir selatan.

Berawal dari Pantai Pangandaran di Kabupaten Pangandaran, yang terletak di ujung timur Jawa Barat, wisatawan dapat menikmati keindahan 28 lokasi wisata pantai di provinsi itu. Kawasan tersebut termasuk Pantai Ujung Genteng dan Pantai Palabuhanratu di Kabupaten Sukabumi.

Perjalanan ratusan kilometer di sisi selatan Jawa Barat itu hingga beberapa tahun lalu tak mungkin dilakukan dengan nyaman karena jalan belum tersambung dengan mulus dan rusak di banyak lokasi. Saat ini jalan beton mulus membentang mulai dari Pangandaran hingga Palabuhanratu.

Meskipun masih ada beberapa kilometer yang belum mulus, secara keseluruhan wilayah itu sudah jauh lebih nyaman. Perbaikan jalan di wilayah selatan Provinsi Banten juga mempermudah wisatawan berkunjung ke kawasan itu. Salah satu destinasi wilayah yang layak untuk dinikmati adalah pesona Pantai Sawarna di pesisir selatan Kabupaten Lebak.

Kondisi infrastruktur yang memadai tentu mendukung pertumbuhan industri pariwisata di selatan Pulau Jawa. Kondisi jalan di wilayah selatan Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur telah lama mulus. Kondisi jalan mulus juga ditemui di Pulau Belitung dan banyak daerah lain sehingga mobilitas ke destinasi wisata menjadi lebih mudah.

Infrastruktur dan sejumlah fasilitas pendukung menjadi syarat mutlak penambahan kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara. Demi target jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 20 juta pada 2019, berbagai macam fasilitas pendukung terus dikebut pembangunannya oleh pemerintah.

Pemerintah daerah berjalan sendiri ataupun didukung pemerintah pusat serta swasta di sektor wisata berupaya meningkatkan bermacam sarana dan prasarana. Mereka mendorong pembukaan bandar udara, lapangan terbang, jalan, hotel, dan transportasi memadai, baik laut, udara, maupun darat.

Raja Ampat, misalnya, destinasi wisata yang dulunya tersembunyi karena nyaris tanpa akses itu kini mulai terbuka. Destinasi wisata eksotik surga di bawah laut itu menjadi salah satu tujuan wisatawan dunia setelah memiliki Bandara Marinda. Bandara tersebut berada belasan kilometer dari Waisai, ibu kota kabupaten kepulauan di Provinsi Papua Barat.

Kehadiran bandara di Pulau Waigeo itu diharapkan mampu mendatangkan lebih banyak lagi wisatawan ke Raja Ampat dengan biaya lebih murah. Raja Ampat dikenal sebagai kawasan dengan pulau-pulau menawan karena keindahan terumbu karang yang terbaik di dunia. Namun, sayangnya, untuk menuju ke kawasan ini tidak hanya mahal bagi wisatawan mancanegara dan domestik.

Surga bawah laut ini dapat dijangkau dengan penerbangan melalui Sorong. Dari Sorong dilanjutkan ke Waigeo dengan menggunakan feri, kapal cepat, atau pesawat. Namun, pengunjung yang belum memiliki tujuan langsung ke resor-resor di sejumlah lokasi Misool dan Arborek harus menuju Pulau Waigeo terlebih dahulu.

Papua memang salah satu kawasan di negeri ini yang memiliki banyak destinasi wisata menawan. Selain Raja Ampat, juga ada wilayah di Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Banyak lokasi pulau berpasir putih bersih dan beberapa pulau bersejarah terkait Perang Dunia Kedua.

Di perairan salah satu pulau terluar Sarmi yang berada di wilayah Samudra Pasifik, kawanan lumba-lumba pun selalu mengiringi perahu yang berlayar. Di perairan Sarmi, pada bulan-bulan tertentu wisatawan mancanegara berdatangan khusus untuk berselancar.

Demikian juga dengan wilayah Merauke yang terletak di ujung timur Indonesia. Di kawasan ini wisatawan berusaha mengunjungi rumah semut (musamus). Sayang, perburuan kanguru yang tak terkendali di Taman Nasional Wasur hingga saat ini membuat pemandangan menarik kawanan satwa itu tidak dapat dinikmati lagi.

Sarmi dan Merauke beberapa tahun ini telah didukung dengan infrastruktur jalan yang memadai. Kini jalan membentang sepanjang lebih dari 300 kilometer antara Jayapura dan Sarmi. Jalan mulus pun membuat perjalanan dari pusat kota Merauke ke rumah semut nyaman dilalui. Pemerintah terus menggenjot perbaikan dan pembukaan jalan di Papua, salah satunya tentu untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan. Dengan harapan, mereka tinggal lebih lama untuk devisa yang lebih besar.

Penjabat Bupati Sarmi Albertus Suripno, awal Juni lalu, ketika masih menjadi Wakil Bupati Sarmi, menyatakan, pembangunan pariwisata daerahnya akan lebih digenjot. Ia ingin wisatawan yang berkunjung ke Papua tidak hanya datang ke Raja Ampat atau Wamena, tetapi juga ke Sarmi. Dukungan jalan yang sudah menyambung dengan Jayapura diharapkan mampu menarik perhatian wisatawan datang ke daerahnya. Dukungan jalan mulus dan fasilitas memadai akan membuat wisatawan yang datang merasa nyaman dan betah tinggal.

Lebih lama

Wisatawan berlama-lama menginap tentu membuat lebih banyak devisa diraih. Sasaran itulah yang akan terus dikejar oleh Pemerintah Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Bupati Ende Marselinus YW Petu, beberapa bulan lalu, menyatakan, demi membuat wisatawan lebih lama menginap di Ende, pihaknya akan memperbanyak acara budaya. Demi menarik wisatawan lebih banyak datang, pemerintah kabupaten juga akan berupaya memperbanyak penerbangan pesawat ke Ende, terutama rute Labuan Bajo-Ende. Wisatawan yang terus membanjiri Labuan Bajo, dengan tujuan utama melihat komodo, diharapkan juga datang ke Ende yang memiliki Danau Kelimutu. Danau di puncak gunung itu memiliki tiga warna berbeda.

Keindahan Nusantara memang telah mendunia. Bahkan, ketika banyak wisatawan lokal yang belum tahu keindahan pantai dan terumbu karang di Pulau Ora, Provinsi Maluku, rocker gaek Mick Jagger pun pernah menginap dan menikmati keindahannya. Gubernur Maluku Said Assagaff terkejut sekaligus bangga dengan kedatangan penyanyi kondang dari kelompok musik The Rolling Stones itu meskipun tak bertemu.

Sarana penerbangan menjadi pekerjaan rumah pemerintah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Tidak hanya penerbangan antarwilayah destinasi, tetapi juga penerbangan langsung dari luar negeri ke daerah tujuan wisata. Tidak adanya penerbangan langsung dikeluhkan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. Demi bertambahnya kunjungan wisatawan asal Tiongkok, misalnya, Penjabat Gubernur Kepulauan Riau Agung Mulyana berharap ada penerbangan langsung dari negara itu ke Batam. Selama ini wisatawan Tiongkok yang datang ke Batam disebut Agung hanyalah sisa dari mereka yang berkunjung ke Singapura.

Pemerintah tentu tidak hanya akan menggenjot 10 destinasi wisata Tanah Air, tetapi juga destinasi lain di Tanah Air. Semua itu dilakukan demi meraih target 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2019.

Dengan lebih banyak destinasi memadai yang ditunjang infrastruktur dan berbagai fasilitas memadai, target itu bukanlah angan-angan yang tidak dapat diwujudkan. Selain promosi di banyak negara dan bebas visa ke Indonesia untuk 92 negara, pembangunan dan perbaikan infrastruktur pendukung wisata menjadi syarat mutlak untuk meraihnya. (AGUS MULYADI)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 22 Desember 2015, di halaman 6 dengan judul "Infrastruktur Memadai, Syarat Mutlak Wisata".


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger