Cari Blog Ini

Bidvertiser

Rabu, 10 Februari 2016

Revaluasi Aset BUMN//Tanggapan Blibli.com//Tanggapan Badan Pembinaan Bahasa (Surat Pembaca Kompas)

Revaluasi Aset BUMN

Harian Kompas, 20 Januari 2016, memberitakan, menurut Menteri Rini Soemarno, nilai aset badan usaha milik negara melonjak Rp 800 triliun. Lonjakan diketahui setelah merevaluasi aset dari 43 BUMN dan 19 anak perusahaan BUMN. Kabar itu kelihatan dan kedengarannya menyenangkan karena memberi kesan bahwa BUMN semakin kaya.

Namun, apa sebetulnya manfaat revaluasi aset itu? Bukankah jauh lebih penting mengevaluasi profitabilitas daripada kenaikan nilai aset karena revaluasi?

Kenaikan nilai aset karena revaluasi hanya merupakan upaya menghibur diri. Tanah kosong yang didiamkan pun nilainya akan terus meningkat. Kenaikan nilai aset karena revaluasi terutama disebabkan oleh faktor inflasi.

Tingkat inflasi Indonesia rata-rata 10 persen per tahun. Jadi, kenaikan aset karena revaluasi bukanlah suatu prestasi yang patut dibanggakan. Kontribusi PPh yang berasal dari revaluasi sebenarnya adalah kontribusi semu antarlembaga pemerintah dan jalan di tempat.

Laba bersih BUMN tahun 2015 ternyata lebih rendah dari 2014. Perbankan dengan laba triliunan masih jadi penopang laba BUMN. Dapat diduga, keuntungan bank BUMN berasal dari bunga kredit termasuk subsidi bunga dari pemerintah atas penurunan bunga kredit usaha rakyat (KUR). Aneh juga bank BUMN masih tega meminta subsidi bunga dari pemerintah untuk KUR yang menjadi beban masyarakat untuk BUMN.

HASIHOLAN SIAGIAN

Jalan AUP Barat, Jati Padang, Jakarta Selatan

Tanggapan Blibli.com

Menanggapi surat pembaca di Kompas, Jumat (29/1), pertama- tama kami mohon maaf atas pengalaman tidak menyenangkan yang dialami Ibu Yunida untuk nomor pesanan 11001110601.

Customer Care Blibli.com telah menghubungi Ibu Yunida untuk menyelesaikan masalah dan menjelaskan proses pengembalian dana ke kartu kredit terdebit setelah pembatalan.

Adapun pembelanjaan bertepatan dengan program "Promo Cashback 100%" sehingga pengembalian dana ke kartu kredit tidak menyertakan cashback.Cashback 100% tetap diberikan apabila pengembalian dana dalam bentuk voucer belanja. Ibu Yunida telah menerima penjelasan kami dengan baik dan menyetujui untuk pengembalian dana ke kartu kredit.

Melalui surat tanggapan ini, kami menyampaikan bahwa keluhan telah diselesaikan dengan baik. Blibli.com mengucapkan terima kasih kepada Redaksi Kompas yang telah memuat surat ini. Masukan dan saran kami terima untuk layanan terbaik bagi konsumen Blibli.com.

DICKSON PARULIAN

Customer Care Manager Blibli.com

Tanggapan Badan Pembinaan Bahasa

Dalam Kompas, 31 Desember 2015, dimuat berita berjudul "Cerewet Soal Bahasa", berisi pernyataan Jajang C Noer tentang keprihatinannya atas kerapnya kita menggunakan kata atau istilah bahasa Indonesia secara salah. Untuk itu, kami menyampaikan tanggapan berikut.

Hingga saat ini memang masih ada sebagian masyarakat yang belum cermat dalam berbahasa Indonesia, baik dalam penggunaan kata maupun istilah. Contohnya adalah penggunaan kataproses dan prosesikonsep dan konsepsi, nominator dan nomine, serta bergeming, seperti yang dikeluhkan Jajang C Noer.

Proses dan prosesi merupakan dua kata yang maknanya berbeda. Kata proses bermakna 'rangkaian tindakan, perbuatan, atau pengolahan yang menghasilkan produk' atau bisa juga diartikan sebagai 'tahapan kerja'. Kata prosesi bermakna 'pawai khidmat (perarakan) dalam ritual kegerejaan, dan sebagainya'.

Kata konsep selain bermakna 'draf atau rancangan surat, peraturan, dan sebagainya', juga bermakna 'ide atau pengertian yang diabstrakkan'. Adapunkonsepsi bermakna 'pengertian, pendapat, atau paham atau rancangan yang telah ada dalam pikiran'.

Kata nominator bermakna 'orang yang mencalonkan atau mengunggulkan dalam suatu festival atau perlombaan', sementara nomine adalah 'orang yang dicalonkan atau diunggulkan sebagai pemenang'.

Bergeming adalah kata yang berarti 'diam saja, tidak bergerak'; tetapi di masyarakat kata itu sering digunakan dengan arti yang sebaliknya.

Mudah-mudahan bermanfaat.

GUFRAN ALI IBRAHIM

Kepala Pusat Pembinaan Bahasa Indonesia

Catatan Redaksi:

Terima kasih untuk penjelasan Anda.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 10 Februari 2016, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".



Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger