Sejak dibukanya Jalan Tol JORR-W2 Utara (yang menghubungkan JORR-S/Ulujami dengan JORR-W1/JLB), makin banyak kendaraan yang melintas di JORR-W1/JLB. Ini terlihat dari makin banyaknya kendaraan yang antre di Gerbang Tol JLB Meruya Utama, dari arah selatan/Ulujami menuju utara (Daan Mogot, Kapuk, bandara, dan Pluit ), maupun sebaliknya yang mengantre di Gerbang Tol Kayu Besar.
Pada jam-jam sibuk di pagi hari, antrean tampak semakin panjang di Gerbang Tol JLB Meruya Utama tersebut. Akibatnya, terkadang dibutuhkan 10-15 menit hanya untuk membayar masuk tol.
Saat ini sudah ada empat gerbang yang digandakan sehingga berjumlah 8. Saya perhatikan, di sebelah kiri/barat gerbang tol tersebut masih ada bidang/jalan kosong yang tidak digunakan. Saya mengusulkan agar di bidang kosong tersebut dibangun gerbang tol tambahan. Di situ bisa dibangun setidaknya 2 jalur jalan lagi sehingga jika dibuat ganda bisa menambah 4 gardu tol. Bisa juga dibuat jenis gerbang tol GTO atau OBU/e-toll pass supaya lebih efisien dan mempercepat pembayaran.
Saya sudah beberapa kali menyampaikan usulan ini lewat telepon ke operator tol JLB sejak 2014, tetapi tidak kunjung ditanggapi dan direalisasikan.
RADITYA DARIAN S
Giri Loka, Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan
Makna Istilah "Difabel"
Dalam Kompas Klasika edisi Jawa Tengah dan DIY, 16 Maret 2016, di rubrik "Klasikamus", diterangkan tentang istilah "difabel". Disebutkan bahwa difabel, disabilitas, atau dikenal juga dengan keterbatasan diri, dapat bersifat fisik, kognitif, mental, sensorik, emosional, dan lain sebagainya. Menurut hemat saya, penjelasan tersebut masih kurang distingtif.
Tidak kelihatan beda antara difabel dan disabilitas. Menurut Sunarman, salah satu tokoh penting kaum difabel di Surakarta, istilah difabel dipilih karena konotasinya positif.
Di masa lampau kaum difabel disebut orang atau penyandang cacat, sebuah istilah yang negatif. Di negeri-negeri berbahasa Inggris mereka disebut the disabled atau handicapped, yang menunjuk ke ketakmampuan mereka.
Istilah difabel, menurut Sunarman, merupakan gabungan dari kata different' dan able yang maknanya adalah "mampu tetapi (secara) berbeda". Jadi, konotasinya positif.
Contoh: A dapat berjalan sejauh 1 kilometer dalam waktu 15 menit. B yang tunanetra dapat juga berjalan sejauh itu, tetapi butuh waktu 45 menit. Jadi, B mampu, tetapi secara berbeda.
Kata disabilitas (disability) konotasinya masih agak negatif karena juga menunjuk pada ketakmampuan. Istilah difabel (yang ejaannya disesuaikan ejaan Indonesia) lebih "enak" kedengarannya dan dapat membangkitkan motivasi mereka yang memiliki kemampuan berbeda.
WISNUBROTO BAWONO KUNTJORO
Jl Kelapa Gading A11 Perum Klodran Indah, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah
Catatan Redaksi:
Terima kasih atas penjelasan yang Anda berikan.
Jalan di Citayam
Musim hujan tiba. Jalan utama yang menghubungkan Perumahan Taman Citayam Elok dan Stasiun Citayam rusak parah, berlubang, dan tergenang air. Terutama ruas jalan setelah tanjakan Keramat di Jl Duren Baru, yang kondisinya memprihatinkan.
Lubang besar dan genangan air sangat membahayakan pengguna. Namun, perbaikan hanya dilakukan tambal sulam.
Mohon perhatian pemerintah, khususnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Pemerintah Kabupaten Bogor, agar segera memperbaiki jalan tersebut.
JULI HARDIANSYAH
Perumahan Taman Citayam Elok Blok B2 No 11Susukan, Citayam, Depok
Tanggapan Bank Mega
Sehubungan dengan surat Ibu Zulita di harian Kompas (Selasa, 8/3) berjudul "Penagih Utang Salah Sasaran", bersama ini kami ingin menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami.
Berhubung minimnya informasi, kami akan berterima kasih apabila Ibu Zulita dapat menyampaikan keluhan secara tertulis, melalui formulir pengaduan nasabah di situs web kami:www.bankmega.com dengan disertai nomor telepon yang dapat kami hubungi. Terima kasih atas kerja sama Ibu.
CHRISTIANA M DAMANIK
Corporate Secretary, Kantor Pusat PT Bank Mega Tbk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar