Cari Blog Ini

Bidvertiser

Jumat, 27 Mei 2016

Kepada Presiden Joko Widodo//Terganggu Proyek Pembangunan (Surat Pembaca Kompas)

Kepada Presiden Joko Widodo

Presiden Joko Widodo yang saya banggakan, mungkin Bapak telah membaca berita tentang perempuan belia yang tak lagi bernyawa di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Bapak mungkin juga sudah tahu bahwa anak perempuan itu telah diperkosa 14 laki-laki.

Kematian Yy, nama anak itu, meninggalkan kesedihan, kemarahan, sekaligus kecemasan tiada tara karena hal serupa dapat saja dialami siapa pun, termasuk para perempuan di sekitar kita yang kita sayangi.

Saya tidak tahu mengapa peristiwa pemerkosaan terus terjadi di negeri ini. Negara yang katanya religius, ramah, dan memiliki sopan santun tinggi. Jangan-jangan karena religiositas kita hanya untuk kepentingan politik dan kekuasaan, keramahan, dan sopan santun kita hanya untuk pencitraan. Atau memang kita tidak peduli, bahkan ketika hukuman untuk para pelaku kejahatan pemerkosaan kerap tidak memenuhi rasa keadilan.

Setiap terjadi pemerkosaan, alih-alih menghujat pelaku, kita sibuk mengajari perempuan tentang cara berpakaian. Atau jangan-jangan kita, para laki-laki, memanfaatkan peristiwa pemerkosaan agar tidak repot-repot menceramahi perempuan untuk tinggal di rumah, tidak perlu membangun argumentasi bahaya perempuan berkiprah di luar rumah.

Presiden Jokowi yang saya cintai, saya tahu Bapak adalah salah satu dari delapan pemimpin dunia yang berkomitmen memajukan kesetaraan dan keadilan jender. Saya juga tahu Bapak salah satu Duta Kampanye Global HeForShe yang digagas Perserikatan Bangsa-Bangsa. Semoga Bapak ingat bahwa konsekuensi dari komitmen tersebut adalah memajukan kesetaraan dan keadilan jender di dalam negeri.

Setiap ada kekerasan terhadap perempuan, apalagi ada kematian, berarti komitmen Bapak belum terwujud. Untuk itu, Bapak perlu mendorong penyegeraan pembahasan Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual, merevitalisasi peran pusat layanan untuk perempuan korban kekerasan, membangun sistem peradilan pidana terpadu untuk kasus kekerasan terhadap perempuan, serta membangun mekanisme pemulihan bagi korban.

Sebagai Duta Kampanye Global HeForShe, Bapak perlu menyuarakan kepada seluruh laki-laki di Indonesia tentang pentingnya laki-laki bersikap dan bersuara menentang kekerasan terhadap perempuan. Dengan demikian, Bapak, saya, dan para laki-laki di Indonesia, turut berperan serta melindungi orang-orang yang kita sayangi.

NUR HASYIM, KELURAHAN WEDOMARTANI, SLEMAN, YOGYAKARTA

Terganggu Proyek Pembangunan

Saya dan warga lain di RT 006 RW 025, Perumahan Cikas, Bekasi, merasa terganggu dengan adanya kegiatan pembangunan kompleks hunian Grand Kamala Lagoon. Proyek tersebut menjadi tanggung jawab PT PP Property Tbk, dengan kontraktor PT Pembangunan Perumahan Tbk. Proyek itu disebut-sebut sebagai proyek pembangunan puluhan menara (tower) sehingga diperkirakan akan berlangsung hingga bertahun-tahun.

Setiap hari lingkungan perumahan saya dihujani debu dan suara berisik yang tidak wajar. Jika dibiarkan, dalam sehari debu akan menumpuk, membuat rumah seperti sudah berbulan-bulan tidak dihuni.

Suara kegiatan proyek yang gaduh membuat saya tidak bisa tidur. Suara besi yang dilempar, semprotan, dan teriakan para pekerja masih nyaring terdengar hingga di atas pukul 20.00. Taman Cikas yang dahulu sunyi dan nyaman untuk beristirahat kini sudah berubah drastis menjadi perumahan yang kotor penuh debu, ditingkahi dengan suara-suara berisik yang tiada henti.

Sejumlah wakil warga sudah bernegosiasi soal hujan debu dan jam kegiatan kerja proyek dengan perwakilan PT PP Property Tbk dan PP Konstruksi, tetapi tindak lanjutnya tidak ada. Mereka tetap saja mengabaikan keluhan warga. Pembangunan terus berlangsung siang dan malam, yang sungguh membuat saya dan para warga lain sangat kecewa kepada PT PP Property Tbk.

Saya akhirnya menulis surat ini karena bingung, ke mana lagi harus mengadu. Semoga dengan surat ini PT PP Property Tbk akan lebih memperhatikan para tetangga yang tinggal dekat lokasi proyeknya. Bukankah dalam hidup ini kerukunan hidup bertetangga harus dijaga?

HERDIANA, TAMAN CIKAS, PEKAYON JAYA, BEKASI SELATAN

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 27 Mei 2016, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger