Cari Blog Ini

Bidvertiser

Sabtu, 28 Mei 2016

TAJUK RENCANA: Menjaga Harga Pangan (Kompas)

Mengantisipasi kenaikan harga pangan menjelang bulan puasa, pemerintah berencana menambah stok kebutuhan masyarakat dengan mengimpor.

Langkah mencukupi stok menjelang bulan puasa dan Lebaran selalu dilakukan pemerintah dari tahun ke tahun. Yang berbeda kali ini adalah keinginan Presiden Joko Widodo agar harga sejumlah bahan pangan bukan hanya stabil, melainkan juga turun. Harga daging sapi menjadi Rp 80.00 per kilogram dari harga yang dilaporkan Rp 120.000 per kg di tingkat konsumen dan harga bawang merah menjadi Rp 25.000 dari sekitar Rp 40.000 per kg.

Pengendalian harga pangan menjadi penting karena turunnya daya beli masyarakat akibat pertumbuhan ekonomi tak memenuhi target pemerintah. Pangan masih menjadi pengeluaran utama sebagian besar masyarakat sehingga mengendalikan harga berarti mengendalikan inflasi. Namun, pengendalian harga saja tidak cukup. Pemerintah juga perlu memastikan masyarakat dapat mengakses bahan pangan tersebut.

Pada dasarnya pembentukan harga terjadi melalui keseimbangan produksi, permintaan, penawaran, dan cadangan pangan, serta karena faktor psikologis. Dalam situasi normal, harga yang terbentuk mencerminkan penawaran dan permintaan riil.

Namun, situasi tersebut dapat mengalami gangguan karena faktor psikologis. Wujudnya dapat tampil dalam terjadinya perbedaan harga yang jauh di tingkat produsen dan konsumen. Kita kerap menuduh pembentukan harga tersebut karena ulah spekulan atau kartel.

Kalaupun ada spekulan memainkan harga, hal tersebut dapat terjadi karena mereka mengetahui betul cadangan pangan milik pemerintah sebagai penstabil harga. Kita dapat belajar dari fenomena harga beras tahun lalu. Kemarau panjang karena El Nino menyebabkan banyak orang melihat produksi akan berkurang dan pemerintah segera mengimpor beras. Pernyataan pemerintah bahwa produksi cukup sehingga tidak perlu impor beras dijawab pasar dengan harga yang merayap naik dan bertahan tinggi.

Dalam sejarah Indonesia modern, pangan menjadi penentu stabilitas politik. Karena itu, harga yang terbentuk antara petani-peternak, pedagang, dan konsumen perkotaan, terutama kelas pekerja, menjadi penting.

Juga karena pangan komoditas strategis, pemerintah perlu memenuhi janji kepada petani tidak akan mengimpor beberapa komoditas, termasuk beras dan bawang. Begitu pula jangan sampai peternak sapi merasa kehilangan kesempatan mendapatkan harga baik sekali dalam setahun.

Di situlah pentingnya kebijakan yang tepat untuk menemukan keseimbangan untuk membuat semua pihak terpenuhi kebutuhannya.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 28 Mei 2016, di halaman 6 dengan judul "Menjaga Harga Pangan".


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger