Cari Blog Ini

Bidvertiser

Senin, 23 Mei 2016

TAJUK RENCANA: Pemain Sudah Tampil Maksimal (Kompas)

Penghargaan patut diberikan kepada tim Piala Thomas dan Uber Indonesia meskipun gagal mempersembahkan piala. Tim sudah memberikan yang terbaik.

Kita hargai keberanian manajer tim Piala Thomas dan Piala Uber, Rexy Mainaky, yang dalam perhelatan ini lebih banyak menampilkan pemain muda, baik dari sisi usia maupun pengalaman bertanding. Terobosan ini membuktikan bahwa pemain muda pun bisa menunjukkan hasil maksimal jika mereka diberi kepercayaan.

Dengan memadukan pemain berpengalaman dan pemain muda, Rexy mengubah kebiasaan Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia. Selama ini induk organisasi bulu tangkis itu cenderung memainkan pemain berpengalaman. Akibatnya, pemain muda jarang dikirim bertanding ikut turnamen internasional.

Tim Piala Thomas Indonesia memang diharapkan dapat membawa pulang piala yang terakhir kali direbut tahun 2002 itu. Tim Piala Uber, sesuai target, mencapai babak perempat final. Mereka menyerah dari Korea Selatan.

Optimisme Indonesia untuk membawa pulang piala itu cukup besar mengingat penampilan tim yang sangat meyakinkan hingga melaju ke final dengan mengalahkan Korsel pada babak semifinal. Namun, dalam pertemuan kelima pada babak final Piala Thomas di antara kedua negara bulu tangkis ini, Denmark yang berhasil membawa pulang piala yang mengabadikan nama mantan Presiden Federasi Bulu Tangkis Internasional (IBF) Sir George Alan Thomas itu. Denmark pun untuk pertama kali meraih piala yang diperebutkan sejak tahun 1948-1949 itu.

Namun, kekalahan ini tidak perlu disesalkan. Kita justru bangga, khususnya terhadap penampilan pemain muda Indonesia. Mereka mempunyai harapan besar di masa depan jika diberi kesempatan dan terus dibina. Kita juga yakin, para pemain muda ini memetik pelajaran berharga setelah mereka diberi kesempatan tampil pada putaran final Piala Thomas ini.

Kita memiliki harapan untuk merebut kembali Piala Thomas, dan Piala Uber, tahun 2018. Apalagi, untuk Piala Thomas, Indonesia tercatat sebagai negara yang acap kali merebutnya, sebanyak 13 kali.

Dalam putaran ini pula kita melihat kian meratanya kekuatan bulu tangkis di dunia. Tiongkok yang dalam dua dekade terakhir mendominasi, khususnya di bagian putri, tetapi di bagian putra gagal meraih kembali Piala Thomas. Piala itu terakhir direbut Jepang tahun 2014.

Pengurus PB PBSI, pemerintah, dan masyarakat dengan peran masing-masing, dapat mengisi kekosongan itu. Kita bisa bersama-sama membangun atmosfer yang baik bagi tumbuh kembangnya bulu tangkis dan olahraga pada umumnya. Di sini penting ditumbuhkan sikap sportivitas.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 23 Mei 2016, di halaman 6 dengan judul "Pemain Sudah Tampil Maksimal".


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger