Cari Blog Ini

Bidvertiser

Rabu, 25 Mei 2016

TAJUK RENCANA: Peta Kekuatan Kawasan Akan Berubah (Kompas)

Amerika Serikat mencabut secara penuh larangan penjualan senjata kepada Vietnam yang sudah berlaku selama hampir 50 tahun.

Keputusan itu diambil Presiden Barack Obama, Senin (23/5), saat mengadakan kunjungan tiga harinya ke Vietnam. Kunjungan Obama ke negara itu memang bukan kunjungan presiden AS yang pertama sejak berakhirnya Perang Vietnam tahun 1975, tetapi tidak dapat dimungkiri bahwa kunjungan itu bersejarah. Oleh karena, pada akhirnya Amerika Serikat mengakhiri larangan penjualan senjata ke Vietnam. Dengan mencabut larangan itu, Amerika Serikat menunjukkan bahwa negara itu telah memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap Vietnam.

Suatu hal yang tidak dapat dilakukan oleh Presiden Bill Clinton pada saat ia berkunjung ke Vietnam tahun 2000, 16 tahun lalu. Clinton menjadi presiden AS pertama yang berkunjung ke Vietnam sejak Perang Vietnam berakhir.

Dalam acara jumpa pers bersama dengan Presiden Vietnam Tran Dai Quang, Presiden Obama menegaskan, "Pencabutan larangan itu tidak didasarkan pada masalah Tiongkok, tetapi didasarkan pada keinginan untuk melengkapi proses yang sudah berlangsung lama menuju normalisasi hubungan Amerika Serikat dengan Vietnam."

Presiden Obama boleh saja berargumen seperti itu, tetapi dengan dibukanya peluang bagi Vietnam untuk membeli senjata, negara itu dapat meningkatkan kemampuan persenjataannya. Itu berarti, Vietnam dapat muncul sebagai kekuatan baru di kawasan Asia Tenggara. Memang masih ada klausul tentang penghormatan pada hak asasi manusia, tetapi klausul itu tidak bersifat khusus karena juga dikenakan pada Indonesia dan Tiongkok.

Pada saat yang sama, dengan semakin baiknya hubungan dengan Vietnam, Amerika Serikat pun berpeluang untuk menapakkan kaki lebih dalam di Asia Tenggara, melalui penggunaan fasilitas Angkatan Laut secara terbatas di Singapura, Subic (Filipina), dan Danang (Vietnam), baik untuk keperluan logistik maupun perawatan kapal-kapal perang yang tergabung dalam Armada VII.

Menjadi menarik, pencabutan larangan penjualan senjata kepada Vietnam itu waktunya berdekatan dengan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-Rusia di Sochi, Rusia, yang salah satu tujuan utamanya adalah mengajak Rusia untuk ikut membantu memelihara perdamaian di kawasan Asia Tenggara.

Dengan kehadiran lebih mendalam Amerika Serikat dan Rusia di kawasan Asia Tenggara, diharapkan akan tercipta keseimbangan di antara Amerika Serikat, Rusia, dan Tiongkok di kawasan ini, yang sekaligus juga membuat kawasan ini lebih aman. Keseimbangan di antara ketiga negara besar di kawasan Asia Tenggara itu juga penting agar negara-negara anggota ASEAN itu tidak terdorong untuk hanya mendekatkan diri pada salah satu dari ketiga negara besar itu.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 25 Mei 2016, di halaman 6 dengan judul "Peta Kekuatan Kawasan Akan Berubah".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger