Cari Blog Ini

Bidvertiser

Jumat, 24 Juni 2016

TAJUK RENCANA: Korea Utara Bermain Api (Kompas)

Uji coba rudal jarak menengah, Musudan, yang kembali dilakukan Korea Utara, telah memicu reaksi keras dari Korea Selatan dan Jepang.

Korea Utara (Korut), Rabu (22/6), menembakkan dua rudal jarak menengah. 

Kedua rudal itu dilaporkan berhasil menambah jangkauannya. Rudal pertama mencapai jarak 150 kilometer, sedangkan rudal kedua mencapai ketinggian 1.000 kilometer dan jarak 400 kilometer. Disebutkan, rudal itu berpotensi memiliki jangkauan 2.500-4.000 kilometer. Jika itu benar, berarti rudal itu dapat mencapai sebagian besar negara Asia Pasifik, termasuk pangkalan militer Amerika Serikat di Guam.

Uji coba rudal Musudan itu menimbulkan kekhawatiran. Oleh karena, beberapa hari lalu, Institute for Science and International Security yang berkedudukan di Washington DC, AS, menyebutkan, Korut kini memiliki 13 hingga 21 senjata nuklir, dan diperkirakan dalam 18 bulan terakhir, Korut menambah enam senjata nuklir baru. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi jika hulu ledak dari senjata-senjata nuklir itu dipasangkan pada rudal-rudal jarak menengahnya.

Korsel menanggapi peluncuran rudal jarak menengah itu dengan keras. Presiden Park Geun-hye mengatakan, Korut saat ini sedang menghancurkan dirinya sendiri dengan serangkaian uji coba rudal dan nuklir. Korut akan semakin diisolasi. Jepang pun bereaksi keras. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan, perbuatan itu sudah tidak dapat ditoleransi lagi. Jepang akan membicarakan hal itu dengan Korsel dan AS.

Menteri Pertahanan AS Ash Carter mengatakan, dirinya tidak tahu apakah uji coba rudal jarak menengah itu sukses atau tidak, tetapi serangkaian uji coba yang dilakukan Korut itu menunjukkan perlunya pertahanan di Korsel, AS, dan Jepang ditingkatkan. Saat ini, AS dan Korsel tengah mendiskusikan penempatan sistem pertahanan rudal yang baru di Korsel, yang mendapatkan tentangan dari Tiongkok. Reaksi Beijing masih ditunggu mengingat Tiongkok bersahabat dengan Korut dan merupakan satu-satunya negara yang masih didengar oleh Korut.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pun mengadakan pertemuan darurat, Rabu malam, karena uji coba rudal jarak menengah itu melanggar resolusi DK PBB yang melarang Korut melakukan uji coba rudal. Ada kemungkinan sanksi terhadap Korut diperkeras.

Tidak salah jika menyebutkan, Korut bermain api. Dengan mengabaikan resolusi DK PBB, Korut berisiko akan dijatuhi sanksi yang lebih keras. Selain itu, dengan uji coba yang dilakukannya akhir-akhir ini, Korut juga akan memicu terjadinya penumpukan senjata di Semenanjung Korea dan wilayah-wilayah sekitarnya.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 24 Juni 2016, di halaman 6 dengan judul "Korea Utara Bermain Api".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger