Cari Blog Ini

Bidvertiser

Sabtu, 25 Juni 2016

Tujuh Alokasi THR (PRITA HAPSARI GHOZIE)

Menjelang Lebaran di saat gaji sebulan sudah menipis, datanglah tunjangan hari raya yang diharapkan dapat membuat keuangan kembali sehat. Namun, setiap tahun masih banyak keuangan rumah tangga berakhir dengan utang selepas Lebaran. Oleh sebab itu, tulisan minggu ini saya dedikasikan untuk masyarakat Indonesia yang sedang bersukacita dengan THR yang diterima agar dapat menambah manfaat, baik untuk hari ini maupun di masa depan.

Tunjangan hari raya alias THR adalah penghasilan tahunan yang diterima setiap karyawan. Jumlahnya bervariasi, ada yang satu kali hingga dua kali dari gaji sebulan. Untuk Anda yang pekerja lepas, penghasilan THR pun sebaiknya dicari dari berbagai peluang proyek. Sebelum dana THR masuk ke rekening, coba lakukan beberapa hal berikut ini.

Pertama, alokasikan untuk zakat. Bagi umat Islam, ada kewajiban untuk menunaikan zakat fitrah bagi setiap orang dan dana THR harus dapat dialokasikan untuk pengeluaran ini. Meski kerap menjadi perdebatan, zakat fitrah sebaiknya dihitung per anggota keluarga. Selain itu, Anda pun dapat menambah sedekah, bantuan sosial, ataupun membayar zakat harta yang selama ini tertunda. Umumnya alokasi sekitar 10 persen atas jumlah THR dapat digunakan.

Kedua, kebutuhan Lebaran. THR terutama memang diperuntukkan urusan Lebaran. Contohnya untuk memberikan THR kepada para asisten rumah tangga, untuk saudara dan kemenakan, hidangan lebaran, serta belanja baju dan aksesori. Sebuah riset yang dilakukan pada tahun 2012 menyebutkan bahwa THR yang diterima dibelanjakan dengan urutan untuk pangan, mudik, pakaian, dan barang elektronik.

Berkaca pada fenomena tersebut, pengendalian diri untuk alokasi kebutuhan Lebaran menjadi sangat penting. Prioritaskan penggunaan dana THR untuk hak kepada pekerja dan urusan hidangan Lebaran. Jika ada sisa, baru gunakan untuk berbelanja yang lain. Idealnya, penggunaan THR maksimal 50 persen untuk pos alokasi kebutuhan Lebaran.

Ketiga, keperluan mudik Lebaran maupun liburan. Jika Anda juga akan menghabiskan libur Lebaran dengan mudik ataupun liburan dengan keluarga, usahakan agar dana ini dialokasikan dari THR. Pengeluaran untuk biaya transportasi, biaya akomodasi, dan hadiah harus dihitung dengan cermat. Nah, di sinilah Anda dan keluarga sebaiknya menentukan prioritas. Apabila Anda lebih memprioritaskan pos untuk mudik atau liburan, alokasi untuk kebutuhan Lebaran harus diperkecil. Secara umum, idealnya penggunaan THR hanya maksimal 20 persen untuk urusan mudik Lebaran.

Keempat, dana darurat. Betapa sering terdengar keluhan bahwa pulang mudik Lebaran dana di tabungan pun ikut habis. Oleh sebab itu, dana darurat sangat penting dialokasikan sebagai cadangan arus kas untuk belanja kebutuhan harian hingga tiba tanggal gajian berikutnya. Dana darurat ini sebaiknya dipisahkan dari tabungan biasa yang dimiliki, dan hanya digunakan setelah selesai mudik Lebaran. Alokasi yang dapat digunakan berkisar 10 persen-20 persen dari jumlah dana THR.

Kelima, membayar utang konsumtif. Sayangnya, apabila Anda telanjur menggesek kartu kredit ataupun mengambil pinjaman untuk urusan Lebaran, dana THR sebenarnya sudah selesai dialokasikan. Tugas Anda hanyalah membayarkan seluruh utang yang jatuh tempo tersebut dengan dana THR. Jika masih ada sisa lagi, Anda bisa manfaatkan dana THR untuk mengurangi jumlah pokok utang untuk pinjaman rumah ataupun pinjaman kendaraan.

Keenam, investasi. Sering saya serukan bahwa penghasilan dari THR sangat baik untuk modal awal berinvestasi. Namun, penggunaan dana THR untuk spekulasi pemutaran uang dalam jangka pendek sebaiknya dihindari. Bilamana jumlah dana THR yang diterima di atas angka ratusan juta rupiah, dana ini bisa digunakan untuk membeli aset aktif, seperti properti yang disewakan atau modal usaha. Sementara alternatif lain yang sangat menarik adalah membeli produk reksa dana untuk kebutuhan tujuan keuangan jangka menengah hingga panjang.

Pembelian produk reksa dana yang menarik untuk jangka waktu di atas lima tahun adalah jenis reksa dana campuran dan reksa dana saham. Potensi keuntungan yang didapatkan dari berinvestasi di reksa dana campuran dan reksa dana saham bisa melebihi rata-rata tingkat inflasi tahunan. Dengan demikian, menyesuaikan pembelian jenis reksa dana dengan profil risiko calon investor adalah hal yang bijaksana. Usahakan untuk dapat mengalokasikan sekitar 10 persen untuk berinvestasi.

Ketujuh, hal penting yang kerap terlupakan adalah alokasi dana THR untuk keperluan Idul Adha, seperti dana untuk hewan kurban. Dalam dua bulan mendatang, kebutuhan ini akan timbul, sedangkan Anda tidak lagi mendapatkan tunjangan. Oleh karena itu, usahakan untuk menyisihkan dana THR sekitar 10 persen untuk digunakan pada periode Idul Adha.

Saya selalu percaya bahwa Tuhan YME akan selalu memberikan rezeki yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan setiap keluarga. Akan tetapi, merupakan tugas kita masing-masing untuk dapat menyusun prioritas pengeluaran, mengelola penghasilan, dan terpenting disiplin dalam pelaksanaannya. Uang sedikit pasti cukup untuk biaya hidup. Namun, uang sebanyak apa pun pasti tidak akan cukup jika untuk memuaskan gaya hidup. Mari kita bersihkan dan sehatkan keuangan di momen yang suci dan penuh sukacita ini. Live a beautiful life!

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 25 Juni 2016, di halaman 25 dengan judul "Tujuh Alokasi THR".


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger