Cari Blog Ini

Bidvertiser

Selasa, 12 Juli 2016

Mengatasi Banjir Ciliwung//HP Rusak//Denda Kartu Tamu. (Surat Pembaca Kompas)

Mengatasi Banjir Ciliwung

Hujan deras yang terus turun hingga Juli ini, membuat saya ingin mengusulkan cara mengatasi banjir Sungai Ciliwung, yang dampak banjirnya berlangsung di sepanjang sungai itu sampai pantai utara Jakarta.

Sekitar tahun 2000, saya sebagai konsultan hidrologi dan bangunan air mendapat tugas menelaah kondisi banjir Ciliwung dan mencarikan solusi termurah.

Hasil telaah menunjukkan, Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung memiliki dua bentuk. Di bagian hulu sampai Bendung Katulampa berbentuk bulat lonjong, dan di bagian antara Bendung Katulampa-Bendung Manggarai berbentuk sempit panjang dan sangat landai.

Karena itu, mengapa kondisi banjir di Katulampa bisa dipantau dari Manggarai, karena limpasan aliran curah hujan dari hulu (Puncak, elevasi ± 1300 m) dalam waktu yang singkat sudah tiba di Katulampa (evaluasi ± 200m). Bentuk gelombang banjir adalah pendek, tetapi tinggi.

Tingkat kegawatan bahaya banjir yang diterapkan di Manggarai adalah: Siaga IV (tahap awal), Siaga III, Siaga II, dan Siaga I (bahaya) sesuai kondisi aliran/debit air.

Jika dalam kondisi Siaga I terjadi curah hujan yang tinggi di Jakarta dan mencakup daerah yang luas, maka akan terjadi genangan banjir yang parah seperti tahun 2002.

Menurut saya saat itu, solusi termurah adalah memperlambat kecepatan aliran banjir Ciliwung dengan membangunchekdams dari beronjong kawat yang rendah pada beberapa ruas sungai, mulai dari Cibulan sampai Bendung Katulampa. Ruas-ruas yang dipasangi beronjong hanya pada bagian yang tidak terlalu miring supaya tidak mahal. Di sebelah hilir Katulampa juga dipasang beronjong agar pengurangan kecepatan aliran lebih sempurna.

Dengan memperlambat kecepatan aliran, akan terjadi "pemipihan" gelombang banjir dari Katulampa. Puncak gelombang banjir akan terjadi lebih rendah, tetapi panjang gelombang akan lebih panjang karena volume banjir akan tetap sama. Meski demikian, bahaya genangan banjir yang tinggi akan sangat berkurang.

Kita telah melalui musim hujan yang berlangsung dari September sampai Februari lalu dengan selamat. Kondisi aman-aman saja karena sebenarnya pada musim hujan yang telah lewat itu, tidak ada curah hujan harian yang tinggi dalam bagian DAS yang cukup luas. Meski demikian, tinggi dan volume banjir yang terjadi adalah sedang-sedang saja.

LEON TAULU

Jl Bintaro Alamanda, Bumi Bintaro Permai, Jakarta Selatan

HP Rusak

iPhone 6 saya yang masih bergaransi rusak dan saya bawa ke service centerIbox di Menteng, 7 November 2015. Dijanjikan selesai 90 hari kerja, tetapi tidak juga selesai dengan alasan iPhone 6 pengganti tidak bisa masuk ke Indonesia karena masalah bea cukai. Saya diminta cek lagi dalam 30 hari, ternyata tetap belum ada iPhone pengganti dengan alasan yang sama.

Pada 1 April 2016 saya datang dan dijanjikan refund maksimal 30 hari dan diminta menyerahkan nomor rekening bank. Sampai hari ini tidak ada kabar.Service center ini juga tidak pernah mengangkat telepon,

Saya sudah melapor ke Apple Center (Case ID: 1036014155), juga tidak ada jawaban memuaskan. Saya diminta menunggu informasi dari service centerIbox. Sampai kapan?

ADE FAUZAN

Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan

Denda Kartu Tamu

Pada Selasa (7/6) pukul 10.30, saya rapat di Gedung Mayapada Tower II. Untuk masuk harus tukar tanda pengenal (ID) SIM/KTP dengan kartu tanda pengenal tamu.

Usai rapat, saya dan rekan fokus mencari taksi sehingga lupa menukar tanda pengenal gedung. Karena kesibukan dan jalanan Jakarta macet parah, saya baru sempat menukarkan pada Kamis (9/6) pukul 11.00.

Saat akan menukar, saya baru tahu kalau di balik tanda pengenal itu ada aturan denda Rp 50.000/hari untuk keterlambatan pengembalian. Aturan tersebut sangat memberatkan, apalagi tak ada penjelasan dari petugas.

Komplain saya memang diterima baik Saudara Junianto dan saya diminta menandatangani surat pernyataan, tetapi ke depan perlu dipertimbangkan aturan lain yang lebih adil.

IKHA MARLINA

Larangan Utara, Tangerang

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 12 Juli 2016, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger