Cari Blog Ini

Bidvertiser

Jumat, 26 Agustus 2016

Jangan Blunder Lagi//Kartu Kredit Bobol//Mengurus Kompensasi//Kecewa Pasca Bayar (Suara Pembaca Kompas)

Jangan Blunder Lagi

Saya bukan politikus, juga bukan pengamat politik. Saya hanya simpatisan PDI-P. Oleh karena itu, saya ingin memberikan masukan kepada PDI-P yang saya cintai.

Saya teringat beberapa tahun lalu, ketika PDI-P akhirnya berkuasa setelah Gus Dur jatuh. Waktu itu juga ribut soal siapa yang akan menjabat sebagai Gubernur DKI. Kebanyakan pendukung ataupun simpatisan PDI-P di Jakarta menghendaki agar Gubernur DKI dipilih dari kader PDI-P. Namun kenyataan lain, yang dipilih bukan kader PDI-P.

Beberapa tahun kemudian ketika diadakan pemilu legislatif, suara PDI-P anjlok. Banyak pendukung PDI-P mengalihkan suaranya ke partai lain karena kecewa suara mereka tidak didengar elite PDI-P.

Sehubungan dengan ingar bingar siapa calon gubernur dan wakilnya untuk DKI 2017, hendaklah elite PDI-P secara bijaksana mendengar suara mayoritas pendukung PDI-P di Jakarta, cari tahu siapa sebenarnya yang mereka kehendaki. Jangan salah pilih, jangan lagi mengecewakan kami para pendukung dan simpatisan PDI-P di Jakarta. Pilihlah calon yang sudah menunjukkan kerja nyatanya.

Semoga pada Pemilu 2019, PDI-P bisa nomor satu lagi, baik di Jakarta maupun di seluruh Indonesia.

DANU DJOHADI

Taman Meruya Ilir, Kembangan Jakarta 11620

Kartu Kredit Bobol

Seperti yang diberitakan di Kompas (23 Juni 2016 dan 13 Juli 2016) mengenai pencurian data nasabah, saya termasuk salah satu korbannya. Data pribadi saya dicuri dan kartu kredit BNI dan BCA saya dibobol, caranya dengan meminta SIM card baru ke operator Indosat dengan menggunakan KTP palsu.

Kejadian ini sudah saya laporkan ke Direktorat Cyber Crime Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya pada 25 April 2016 dan sudah ditangani.

Saya juga sudah menyanggah transaksi yang terjadi pada kedua kartu kredit tersebut. Pengelola kartu kredit BNI sudah menghapus tagihan untuk transaksi yang tidak saya lakukan.

Akan tetapi, BCA belum menunjukkan itikad baik dengan terus menagih saya untuk membayar transaksi daring yang tidak saya lakukan. Saya pemegang kartu kredit BCA sejak 2010 dan selalu membayar tepat waktu.

YURITA TJAHAJA

Alam Sutera, Tangerang

Mengurus Kompensasi

Saya, atas nama seperti yang tertera diboarding pass dan KTP terlampir, mengalami penerbangan tertunda (delayed) Citilink pada 3 Juni 2016 sekitar 6 jam. Saat itu saya dengan penerbangan QZ 167 dari Lombok menuju Jakarta, seharusnya berangkat pukul 09.55 diundur menjadi pukul 16.00.

Setelah beberapa hari tiba di Jakarta, seorang teman mengatakan bahwa berdasarkan peraturan, Citilink harus membayar kompensasi kepada semua penumpang atas keterlambatan tersebut. Saya pun mengirim surel kronologi penundaan yang saya alami kepada Ibu Yola, Citilink Services Manager, yang setelah meminta keterangan Manager Stasiun Jakarta mengatakan bahwa voucersudah disiapkan dan seharusnya bisa dibagikan. Namun, katanya penumpang sudah telanjur keluar dari pintu ketibaan di Bandara Halim Perdanakusuma.

Karena tahu masa berlaku voucer hanya sampai 3 Agustus, ketika saya ke Bandara Halim Perdanakusuma akhir Juli, saya mencoba mengurusnya. Ternyata voucer belum disiapkan dan tidak ada yang tahu permasalahan ini. Saya menunggu tanpa hasil.

Kemudian, pada 1 Agustus saya mendapat surel beserta lampiran voucer menurut info bisa diuangkan di BRI. Hasilnya juga nihil, karena kasir di BRI mengatakan voucer tidak terdaftar di BRI. Akhirnya saya hanya buang waktu dan pulsa karena pihak Citilink tidak ada yang berkompeten memutuskan.

ZULKIFLI BAHAR

Kompleks Pesanggrahan, Ciputat, Tangerang Selatan

Kecewa Pasca Bayar

Saya pelanggan Matrix dengan nomor 08167356xx yang mula-mula adalah nomor pra bayar. Kesulitan mulai timbul saat bermigrasi ke pasca bayar.

Awalnya jika nomor saya gunakan untuk menghubungi seseorang, nomor yang muncul di tujuan menjadi private number.

Kesulitan makin parah ketika saya mulai berlangganan Indosat Matrix super plan. Selain nomor yang muncul di tujuan selalu private number, saya juga jadi tidak bisa menghubungi call center 185 bahkan call center bank-bank yang berawal dengan 1500xxx atau 14xxx.

Mohon bantuan Indosat, saya lelah masalah selalu berulang kalau lapor kecontact center.

YULIANTO

Poris Indah, Cipondoh 15148, Tangerang

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 26 Agustus 2016, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger