Cari Blog Ini

Bidvertiser

Jumat, 26 Agustus 2016

TAJUK RENCANA: Pesan Prihatin dari Amatrice (Kompas)

Hingga Kamis (25/8) petang, korban meninggal yang ditemukan dari reruntuk gempa Rabu dini hari menurut laporan BBC mencapai 247 orang.

Angka tersebut diperkirakan akan naik di tengah upaya regu penyelamat untuk menemukan korban yang hidup. Seperti kita baca beritanya Kamis kemarin, gempa bermagnitudo 6,2 telah mengguncang kawasan Italia tengah, 100 kilometer di sebelah timur laut Roma, pada pukul 03.36 waktu setempat (08.36 WIB), dan tiga kota kecil, yakni Amatrice, Accumoli, dan Pescara del Tronto, menderita dampak paling parah. Meski kecil, kota-kota tersebut merupakan tujuan wisata populer.

Pikiran dan doa kita layangkan ke Italia, semoga otoritas berwenang bisa menanggulangi dampak gempa ini sesegera mungkin dan memberikan pertolongan kepada korban. Kita dan dunia internasional juga mesti siaga jika Italia membutuhkan bantuan.

Musibah bencana alam senantiasa meninggalkan kisah memilukan. Di Amatrice, seorang warga—Giancarlo—menuturkan, dirinya sudah berusia 65 tahun dan belum pernah menyaksikan hal yang mengerikan seperti ini. "Ini bencana," katanya.

Luar biasa pula semangat dan dedikasi petugas penyelamat yang bekerja hingga malam hari untuk mencari korban hidup yang terperangkap di bawah reruntuk, sementara gempa susulan kuat mengguncang gedung dan bangunan yang sudah hancur. Ini juga menjelaskan, mengapa banyak warga lalu memutuskan tinggal di tenda-tenda karena kondisi bangunan sudah tidak aman lagi pasca gempa. Di Amatrice, seperti dilaporkan Wali Kota, dari bangunan yang ada, tiga perempatnya hancur dan tidak ada satu bangunan pun yang aman untuk dihuni.

Dari riwayatnya, Italia bukan negara yang aman dari gempa. Dalam kurun sepuluh tahun terakhir, ada gempa L'Aquila tahun 2009 yang menewaskan lebih dari 300 orang dan tahun 2012 ada dua gempa berselisih sembilan hari yang menewaskan lebih dari 20 orang di kawasan Emilia Romagna.

Bagi mereka yang tinggal di sepanjang Pegunungan Apennine, tulis Jonathan Amos di BBC, gempa bukan hal asing. Selama berabad-abad sudah ada ribuan orang yang tewas oleh gempa yang skalanya setara atau sedikit lebih besar dari gempa yang terjadi pada Rabu lalu.

Kegempaan Mediterania sendiri dipicu oleh tumbukan besar antara lempeng tektonik Afrika dan Eurasia. Italia pada tahun 1908 mengalami gempa bermagnitudo 7,2 yang menghancurkan kota Messina, Sicilia, yang menewaskan 80.000 orang. Kita juga mengalami gempa dan tsunami Aceh Desember 2004 yang menewaskan tidak kurang dari 200.000 orang. Kiranya pesan alam ini telah kita tangkap dengan baik dan penuh kewaspadaan.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 26 Agustus 2016, di halaman 6 dengan judul "Pesan Prihatin dari Amatrice".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger