Cari Blog Ini

Bidvertiser

Jumat, 05 Agustus 2016

Pelayanan Samsat//Listrik di Sumba//Repot Dana Pengembalian//Peraturan Abu-abu (Surat Pembaca Kompas)

Pelayanan Samsat

Pada Jumat, 22 Juli 2016, saya membayar pajak kendaraan di Kantor Samsat Kabupaten Banjarnegara. Saya membayar pajak kendaraan dan mengganti pelat nomor. Proses cek fisik dikenai biaya Rp 50.000. Ketika saya meminta rincian, petugas berdalih bahwa biaya tersebut sudah tercantum dalam STNK.

Saya langsung meneliti STNK dan ternyata rincian biaya tidak ada yang berkaitan dengan cek fisik. Saya pun bertanya kepada petugas itu lagi dan dia hanya diam kebingungan. Ia akhirnya meminta fotokopi KTP dan langsung mengembalikan uang Rp 50.000 di atas tanpa penjelasan.

Kejadian ini serupa dengan pengalaman saya pada awal bulan Ramadhan lalu di Samsat Kabupaten Pekalongan. Di situ juga ada pungutan oleh petugas cek fisik Rp 32.000. Saat saya tanyakan, petugas itu menjawab uang digunakan sebagai asuransi. Namun, ketika saya meminta bukti nota, petugas tidak bisa memberikan dan berdalih bahwa uang Rp 32.000 itu adalah sumbangan sukarela.

Saya berharap kepada Gubernur Jawa Tengah Bapak Ganjar Pranowo juga Bupati Banjarnegara dan Kepala Samsat Banjarnegara untuk menertibkan petugas yang "nakal" dan memberikan sanksi tegas. Para wajib pajak sebaiknya juga berhati-hati dan tidak memberikan sumbangan apa pun kepada petugas.

S ANA

Kecamatan Bojong, Pekalongan

Listrik di Sumba

Terima kasih kepada Kompas yang telah memuat berita berjudul "Pembangunan Berkelanjutan: LSM-Perusahaan Didorong Bermitra" (Kamis, 28/7).

Pada kolom "Pulau Sumba", ada beberapa hal yang perlu diklarifikasi dalam hal pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan di Pulau Sumba.

Pembangkit listrik tenaga hidro, bayu, biomassa, dan surya yang disebut merupakan hasil kerja sama multipihak yang tergabung dalam Inisiatif Pulau Ikonik Sumba. Selain Hivos, para pihak yang terlibat antara lain adalah Kementerian ESDM, pemerintah daerah (Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur serta keempat pemerintah kabupaten di Sumba), PT PLN (Persero), swasta, organisasi masyarakat, dan lembaga donor.

Program Pulau Ikonik Sumba diinisiasi oleh Kementerian ESDM dan Hivos tahun 2010 guna menangani berbagai dimensi akses energi baru terbarukan di Pulau Sumba seperti pemberdayaan masyarakat, pembangunan ekonomi lokal, dan pengarusutamaan jender. Semua ini terbukti membawa dampak positif bagi masyarakat lokal.

Pola kemitraan multipihak ini menjadi ujung tombak inisiatif sejak awal. ArtikelKompas tidak salah, tetapi kurang tepat dalam informasi spesifik perihal fasilitas pembangunan akses energi di Pulau Sumba.

SANDRA WINARSA

Project Manager Green Energi (Sumba), Hivos Southeast Asia, Jalan Kemang Selatan XII/1, Jakarta 12560

Catatan Redaksi:

Terima kasih atas tambahan informasi Anda.

Repot Dana Pengembalian

Saya membeli tiket Denpasar-Jakarta untuk perjalanan 10 Juli 2016 via Traveloka. Kode booking QGFZ9T. Namun, sebulan menjelang keberangkatan ternyata harus saya batalkan.

Karena pengembalian harus langsung ke AirAsia, saya pun mengikuti semua prosedur rumit yang disyaratkan dan sudah saya penuhi pada 14 Juni. Dijanjikan uang refund ditransfer 30 hari kemudian.

Karena belum juga ditransfer, saya dua kali menghubungi layanan pelanggan AirAsia. Dijawab sudah disetujui 17 Juni. Saya pun mencetak mutasi harian tabungan, ternyata dari 1 Juni sampai 30 Juli tidak ada refund dari AirAsia.

Saya hubungi layanan pelanggan AirAsia lagi, diminta mengirim via e-mail mutasi rekening bank saya. Lho, kok, terbalik?

Kalau AirAsia sudah mentransfer uang saya, bukankah AirAsia yang seharusnya mengirim bukti transfernya ke saya?

N SURJATNO

Srengseng, Jakarta Barat

Peraturan Abu-abu

Saya sebagai warga Jalan Jembatan Lima dirugikan oleh peraturan "abu-abu" di jalan itu.

Parkir mobil di bahu jalan pasti akan diderek jika Dinas Perhubungan datang. Namun, ada juru parkir lengkap dengan seragam di setiap sudut jalan.

Jadi aturan yang benar yang mana? Boleh parkir atau tidak? Setoran masuk ke kas DKI, Dishub, atau juru parkir?

Mohon ditertibkan.

HENDRO

Jembatan Lima. Jakarta

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 5 Agustus 2016, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger