Cari Blog Ini

Bidvertiser

Sabtu, 01 Oktober 2016

Menggelitik Penalaran//Tanggapan BI//Kuis ”Anandhi”//Mesin Tiket (Surat Pembaca Kompas)

Menggelitik Penalaran

Ketika mengemudikan mobil dan melintas di perbatasan jalan raya dari Solo menuju Yogyakarta, saya tertegun membaca tulisan dengan rangkaian kata berikut, "Anda memasuki kawasan tertib lalu lintas".

Secara nalar, timbul pertanyaan apakah sepanjang jalan yang saya lewati sebelumnya tidak perlu dan bukan kawasan tertib lalu lintas? Pendapat saya, di mana pun sepanjang kita berkendaraan di jalan; apakah itu jalan besar atau jalan pedesaan, sebagai manusia berbudaya kita wajib tertib dan sopan bertata krama lalu lintas.

Kebiasaan saya apabila mengemudi di jalan pedesaan adalah menjalankan mobil pelan-pelan, tidak pernah membunyikan klakson. Bahkan, apabila ada binatang ayam, anjing, dan kucing, saya selalu berhenti, sabar menanti sampai mereka lewat.

Maka, pendapat saya atas tulisan yang bermakna peringatan tersebut adalah sangat tidak perlu, bahkan dapat diartikan sebagai "daya nalar yang menumpul", persis seperti sindiran PojokKompas edisi 6 Februari 2016.

FS HARTONO, PURWOSARI RT 004 RW 059, SINDUADI, SLEMAN

Tanggapan BI

Menanggapi Surat Pembaca Saudara Zulkifly tanggal 13 September 2016 yang berjudul "Ambivalen Kebijakan", kami menyampaikan keprihatinan atas kejadian yang dialami.

Dapat disampaikan bahwa BI checking(informasi debitor individual/IDI) merupakan proses pengecekan yang dilakukan lembaga keuangan, baik bank maupun nonbank, melalui Sistem Informasi Debitor (SID) dan dikelola Bank Indonesia. IDI mencakup data debitor, fasilitas penyediaan dana, agunan, penjamin dan pengurus untuk debitor badan usaha, termasuk kolektibilitas (peringkat kredit) selama 24 bulan terakhir sejak data dilaporkan. Terdapat pula informasi mengenai penyebab macet dan tanggal macet apabila kondisi fasilitas penyediaan dananya macet dan keterangan yang dapat diisi lembaga keuangan yang melaporkan data tersebut.

BI checking membantu masyarakat lebih meneliti fasilitas kredit yang diterima dan membantu bank memproses penyediaan dana nasabah serta mengidentifikasi kualitas debitor.

Dalam penyaluran kredit, IDI bukan satu-satunya alat pertimbangan analisis penyediaan dana oleh bank, melainkan ada pertimbangan aspek-aspek lainnya.

Kami telah mencoba menghubungi Saudara Zulkifly guna mencari pemecahan masalah yang dialami. Pertanyaan lebih lanjut bisa melaluicontact center Bank Indonesia di (021) 131 pada hari kerja atau surat elektronik (e-mail) bicara@bi.go.id.

ARBONAS HUTABARAT, DIREKTUR DEPARTEMEN KOMUNIKASI, BANK INDONESIA

Kuis "Anandhi"

Tanggal 17 Juni 2016, saya di telepon Antv, menginformasikan bahwa saya menang kuis yang saya kirim via SMS untuk film Anandhi. Acara kuis ini disponsori Procold. Suara saya pun langsung direkam.

Minggu (19 Juni 2016) suara saya diudarakan Antv. Orang Antv yang menelepon saya mengatakan, hadiah akan dikirim maksimal 3 bulan setelah saya mengirim data. Tanggal 20 Juni 2016, saya mengirim data yang di minta via e-mail ke ANTV.

Namun, sampai saya menulis e-mail ini (Selasa, 27/9)—berarti sudah lewat tiga bulan—saya belum juga menerima hadiah. Mohon penjelasan Antv selaku pihak penyelenggara kuis ataupun yang jadi sponsornya.

IMRANI, PERUM GRIYA PERMATA ALAM, KARANGPLOSO, MALANG

Mesin Tiket

Melalui surat ini, saya ingin menyampaikan usulan kepada PT KAI Commuter Jabodetabek KCJ) agar menambah unit mesin tiket di Stasiun Manggarai.

Saya tinggal di Menteng Atas Selatan, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan. Setiap ke kampus di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta, saya naik KA komuter karena cepat dan harganya terjangkau.

Sejak akhir Desember lalu, KCJ mengoperasikan mesin tiket. Penumpang dapat membeli tiket secara mandiri tanpa harus berurusan dengan petugas.

Namun, masih banyak kendala dalam penggunaan mesin ini. Di Stasiun Manggarai, hampir setiap pagi dan sore terdapat antrean panjang di mesin tiket. Situasi ini tentu bisa mengganggu kenyamanan penumpang, jadi terlambat naik kereta, misalnya.

KCJ sebaiknya menambah beberapa unit mesin tiket di Stasiun Manggarai, demikian pula dengan petugasnya. Mereka yang menjaga sekaligus menjelaskan cara menggunakan mesin tiket agar tidak terjadi lagi antrean panjang penumpang.

MARIO ATAWOLLO, JALAN MENTENG ATAS SELATAN RT 006 RW 008, SETIABUDI, JAKARTA SELATAN

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 30 September 2016, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger