Cari Blog Ini

Bidvertiser

Jumat, 06 Januari 2017

Jalan PLN Raya Rusak//Kursi di Stasiun (Surat Pembaca Kompas)

Jalan PLN Raya Rusak

Jalan PLN Raya di kompleks Obyek Vital Nasional (Obvitnas) PLN Gandul, Kota Depok, sepanjang 400 meter telah lama rusak parah. Lokasi ini merupakan bagian dari jalan alternatif bagi warga Cinere, Limo, dan sekitarnya untuk menghindari kemacetan sepanjang Jalan Cinere Raya yang berlangsung sepanjang hari.

Kerusakan Jalan PLN Raya ini terutama disebabkan oleh galian kabel PLN serta keluar masuknya kendaraan dan alat-alat berat untuk keperluan proyek yang melebihi kemampuan daya dukung jalan.

Lubang galian kabel di sepanjang Jalan PLN Raya yang ditutup seadanya menjadi "kanker" yang menggerogoti jalan aspal yang masih baik. Begitu juga Jalan PLN Raya yang sudah dibeton Pemerintah Kota Depok terkena dampaknya: mulai rusak dan berlubang akibat galian kabel PLN.

Sehubungan dengan permasalahan itu, PLN Gandul yang merupakan Obvitnas seharusnya tanggap, ikut membangun, sekaligus menjaga kelestarian infrastruktur yang sudah ada agar sejalan dengan program pemerintah yang menempatkan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur sebagai prioritas utama.

ARINTA PUSPITASARI, CINERE, DEPOK, JAWA BARAT

Kursi di Stasiun

Saya adalah pengguna setia Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jakarta-Bogor. Saya bangga dengan perkembangan yang baik dari KRL Commuter Line sampai dengan saat ini.

Namun, masih seringnya gangguan dan antrean menuju Manggarai membuat jarak tempuh semakin panjang dan lama menjadi berat buat saya apalagi semenjak saya hamil.

Kondisi semakin tidak nyaman karena tidak adanya kursi tunggu di stasiun, apalagi di Stasiun Karet. Bahkan, baru-baru ini saya disuruh pindah oleh petugas keamanan karena duduk di tangga. Apa boleh buat, tidak tersedianya kursi membuat saya yang sedang hamil tua terpaksa duduk di tangga.

Memang ada beberapa kursi, tetapi letaknya di tengah sehingga jaraknya jauh untuk naik ke gerbong wanita yang letaknya di ujung depan atau belakang. Selain itu, jumlah kursi yang terbatas biasanya juga sudah diduduki orang lain.

Malam itu saya sedih sekali. Seandainya waktu tunggu kereta tidak terlalu lama dan orang tidak terlalu berjubel, saya juga tidak akan manja minta kursi.

TIAS EKAWATI, SUSUKAN, CIRACAS, JAKARTA TIMUR

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 6 Januari 2017, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".



Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger