Cari Blog Ini

Bidvertiser

Sabtu, 29 April 2017

TAJUK RENCANA: Paus: Kita Ini Bersaudara (Kompas)

Kunjungan Paus Fransiskus ke Mesir memiliki arti sangat pen- ting dalam usaha membangun persaudaraan antara umat Kristiani dan Muslim.

Sejak masih di Vatikan, pemimpin umat Katolik sedunia itu sudah menegaskan bahwa kedatangannya ke Kairo sebagai "saudara", "utusan perdamaian", dan sebagai "peziarah" yang mengunjungi negeri yang lebih dari dua ribu tahun silam "memberikan perlindungan" dan menerima "dengan penuh keramahan" Keluarga Kudus yang dikejar-kejar seorang tiran, Raja Herodes.

Kunjungan Paus itu berlangsung di bulan yang sama dengan serangan bom bunuh diri terhadap dua Gereja Koptik di Tanta dan Alexandria, Minggu Palma lalu. Serangan bom bunuh diri itu menewaskan 47 orang dan melukai lusinan orang lainnya. Desember 2016, terjadi serangan bom di dekat Gereja Petrus dan Paulus di Kairo, yang menewaskan 24 orang dan melukai 45 orang.

Keamanan Mesir, memang, menjadi masalah besar sejak disingkirkannya Presiden Muhammad Mursi, 2013. Aksi teror dan serangan teroris terjadi berulang kali di banyak tempat. Mesir, setelah Revolusi Musim Semi, justru memasuki babak konflik berbau sektarian.

Meskipun terjadi pula konflik sosial karena lebarnya jurang kaya dan miskin, konflik militer dan sipil, konflik daerah perkotaan dan pedesaan, konflik bernada sektarian itu begitu mencolok. Hal itu terjadi juga antara lain karena imbas dari konflik yang terjadi di Suriah dan Irak; juga karena semakin meningkatnya gerakan kelompok radikal, kelompok garis keras, kelompok fundamentalis yang terjadi di kawasan Timur Tengah.

Karena itu, ajakan Paus di Kairo agar umat Kristiani dan Muslim bergandeng tangan, bahu-membahu, merapatkan barisan, meningkatkan kerja sama untuk bersama-sama menghadapi dan melawan kekerasan, terorisme, radikalisme untuk membangun dunia yang lebih damai sangatlah penting. Paus mengingatkan bahwa seluruh "anak-anak Abraham" untuk membangun rekonsiliasi dan persaudaraan. Untuk itu, dialog antar-iman, dialog antar-agama harus terus dilakukan, ditingkatkan.

Diharapkan bahwa kunjungan Paus ke Mesir dalam rangka menanggapi undangan Presiden Mesir Abdel Fatah el-Sisi, dan juga bertemu dengan Imam Besar Al-Azhar Ahmad el-Tayeb, akan menggemakan semangat persaudaraan dan perdamaian, bukan hanya di Mesir, melainkan juga di seluruh kawasan Timur Tengah. Terciptanya perdamaian dan persaudaraan antar-"anak-anak Abraham" di Timur Tengah akan memberikan pengaruh positif bagi kawasan dunia lainnya, termasuk Indonesia yang sekarang ini semangat persaudaraannya mulai terusik.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 29 April 2017, di halaman 6 dengan judul "Paus: Kita Ini Bersaudara".


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

1 komentar:

Powered By Blogger