Cari Blog Ini

Bidvertiser

Senin, 22 Mei 2017

TAJUK RENCANA: Pilihan Tepat Rakyat Iran (Kompas)

Hassan Rouhani, presiden petahana Iran, akhirnya memenangi pemilihan presiden pada akhir pekan lalu dengan memperoleh 57 persen suara.

Pesaing kuatnya, mantan Jaksa Agung Ebrahim Raisi dari kubu konservatif, meraih dukungan 38 persen suara. Dari sekitar 41,2 juta suara (sekitar 70 persen dari pemilih yang menggunakan haknya), Rouhani, tokoh reformis, merebut 23,5 juta suara, sementara Raisi mendapatkan 15,8 juta suara. Dengan kemenangan tersebut, Rouhani memperoleh mandat dari rakyat lagi.

Kemenangan Rouhani tersebut mengirimkan pesan yang sangat jelas, pertama-tama kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei; dan kedua, pesan kuat kepada dunia internasional bahwa rakyat Iran menginginkan perubahan; bahwa rakyat Iran tidak mau kembali ke masa lalu, menjadi negara yang terisolasi secara diplomatik di dunia luar.

Kita katakan pesan kuat kepada Khamenei karena dalam politik Iran, presiden adalah orang terkuat kedua setelah pemimpin tertinggi. Selama ini dikenal bahwa Raisi adalah anak didik Khamenei. Akan tetapi, kekalahannya tersebut menjelaskan keinginan rakyat Iran yang mendukung reformasi yang dilakukan oleh Rouhani.

Kebijakan Rouhani, di masa pemerintahan pertama, membuka Iran pada dunia luar dan usahanya untuk membangun perekonomian Iran yang mandek, sama dengan yang diinginkan rakyat. Kesepakatan pemerintahan Rouhani (tentu dengan restu Khamenei) dengan P5 + 1 (lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB—Amerika Serikat, Perancis, Rusia, Inggris, dan China) ditambah Jerman, mengenai penghentian program nuklir, memberikan dampak positif dan nyata bagi Iran. Iran keluar dari isolasi diplomatik dan roda perekonomian mulai berjalan lagi: tiadanya sanksi ekonomi dan dicairkannya aset negara yang dibekukan.

Yang dilakukan Rouhani tersebut sesuai dengan janjinya ketika kampanye pemilu presiden empat tahun lalu: mengurangi isolasi internasional yang disandang Iran. Janji Rouhani empat tahun lalu menyangkut pembukaan pintu kebebasan sosial dan politik juga dipenuhi meskipun belum seluruhnya tuntas.

Akan tetapi, semua itu dicatat oleh rakyat Iran. Rouhani berjanji dan memenuhi janjinya itu. Bertemunya antara ucapan dan tindakan itu yang antara lain menjadi alasan rakyat Iran kembali memercayai Rouhani untuk menjalani masa jabatan kedua.

Meskipun demikian, ke depan persoalan yang dihadapi Rouhani tidaklah mudah. Di dalam negeri, ia masih harus "berhadapan" dengan pemimpin tertinggi yang belum sepenuhnya mendukung program sosial dan politiknya; di luar, Rouhani harus menghadapi AS dengan Presiden Donald Trump yang sulit dipegang omongannya dan krisis Timur Tengah yang belum ada tanda berakhir.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 22 Mei 2017, di halaman 6 dengan judul "Pilihan Tepat Rakyat Iran".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger