Cari Blog Ini

Bidvertiser

Rabu, 28 Juni 2017

Tiga Stanza Indonesia Raya//Transjakarta Peduli//HP Mati Total//Kredit Ditolak (Surat Pembaca Kompas)

Tiga Stanza Indonesia Raya

Ada gagasan untuk melahirkan peraturan presiden atau perppu yang mewajibkan tiga stanza atau bait "Indonesia Raya" dinyanyikan semua dalam upacara-upacara resmi. Tujuannya baik, agar rasa kebangsaan dan cinta Tanah Air kita tak pernah pudar. Namun, apakah ini tidak berlebihan? Apakah pelantunan tiga bait lagu kebangsaan itu tidak justru mengurangi kesakralannya?

"Indonesia Raya" terasa sebagai mars yang cukup panjang. Bandingkan dengan lagu kebangsaan beberapa negara lain yang relatif pendek, berupa hymne yang khidmat, dan bisa membuat peserta upacara maupun para pendengarnya merinding, seperti "God Save the Queen" (Inggris) atau "Kimigayo" (Jepang).

Tentu "Indonesia Raya" harus dinyanyikan dengan sikap hormat. Janganlah kita meniru gaya Amerika, yang sering menyanyikan "The Star-Spangled Banner" secara solo vokal, dengan cengkok dan irama yang semau gue.

Rasa kebanggaan dan cita rasa seni saya lebih "sreg" dengan "Indonesia Raya" satu stanza. Memang, cita rasa tidak dapat diperdebatkan (over smaak valt niet te twisten).

Jadi, hal ini terpulang kepada keputusan kita bersama. Kita, kan, demokratis, tetapi bukan "demokrasi sejuta lalat tak bisa salah".

L WILARDJO

Jl Kasuari 2, Salatiga

Transjakarta Peduli

Saya lansia penyandang stroke. Saya bergabung di Klub Stroke Karmel, Kemanggisan, Jakarta. Setiap Rabu kami berkumpul, senam bersama lalu main angklung dan nyanyi bersama.

Mendengar transjakarta menyediakan bus khusus untuk berwisata kota gratis bagi penyandang disabilitas, ketua kami ibu Christine mencoba menghubungi transjakarta dan ternyata responsnya luar biasa.

Untuk kami disediakan dua bus besar yang masih uji coba, dipinjami 10 kursi roda, bahkan disediakan mobil Transjakarta Care kalau ada yang sakit. Masih ditambah 10 pegawai untuk membantu kami naik dan turun bus, maklum pesertanya lansia penderita stroke.

Jadilah sebuah piknik yang menyenangkan dengan rute RPTRA Kalijodo yang mengubah total wajah kawasan dari yang kami kenal di masa kecil. Wisata berlanjut ke Kota Tua dan berakhir di Museum Gajah.

Sungguh momen yang tak terlupakan. Dari sopir sampai pegawai, baik pria maupun wanita, melayani kami dengan baik dan sabar. Semoga Tuhan membalas budi baik Anda sekalian.

Terima kasih Pemerintah Provinsi DKI, terutama Transjakarta Care yang benar-benar peduli.

NY LENNY SRI JUMIATI

Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan

HP Mati Total

Saya beli HP Xiaomi Mi5 di https://www.tokopedia.com/mevylustitia, tetapi setelah enam bulan mati total. Sesuai deskripsi bahwa untuk klaim garansi dibawa sendiri ke Singapura, ternyata setelah saya bawa ke Singapura ditolak karena bukan barang Singapura. Jadi, harus dibawa ke pusat servis di China.

Saat ini penjual tidak bertanggung jawab, bahkan komentar saya di diskusi produk dihapus semua. Untung sudah sempat saya capture screen.

Saya berharap Tokopedia bisa menutup toko yang tidak bertanggung jawab ini, untuk menjaga nama baik Tokopedia.

Saya punya semua bukti deskripsi produk, alamat pusat servis resmi Xiaomi di Singapura, dan kunjungan saya ke sana.

ROBERT ADRIAN

Wijayakusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat

Kredit Ditolak

Pada tahun 2006 kredit saya di BNI Gambir telah selesai. Namun, saat itu saya tidak mendapatkan surat tanda lunas.

Pada April 2017 lalu, saya mengajukan kredit lagi. Namun, permohonan kredit saya ditolak dengan alasan saya masuk dalam daftar hitam Bank Indonesia.

Saya mengecek ke bagian kredit BNI sejarah pinjaman. Di situ tertulis: angsuran 0 dan kredit 0, tetapi status pinjaman terbuka.

Sepanjang kurun waktu 2006-2017, saya tidak pernah mendapatkan informasi baik surat maupun telepon perihal tersebut. Oleh karena itu, saya mohon kepada pihak BNI untuk memulihkan nama baik saya.

Dengan status Kol 5 pada Bank Indonesia, walaupun saya saat ini sudah mendapat surat lunas, tetapi pengajuan kredit saya ke BNI Gambir maupun Depok tetap ditolak.

LUTFIANSYAH

Jl Mandor Basyir, RT 004 RW 008 Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Depok

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 28 Juni 2017, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger