Cari Blog Ini

Bidvertiser

Sabtu, 22 Juli 2017

Tidak Diterima di SMPN karena Kurang Umur//Paket Terlambat//Layanan Buruk (Surat Kepada Redaksi)

Tidak Diterima di SMPN karena Kurang Umur

Anak saya, Chesa Nabilla Azzahra, lulusan SDN Kompleks API, salah satu SD negeri di Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang. Sesuai rayon, saya mendaftarkan anak saya ke SMP Negeri 1, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang. Namun, saat pengumuman, anak saya tidak diterima dengan alasan umur tidak cukup.

Waktu pendaftaran di SMP negeri berlangsung mulai Rabu, 5 Juli 2017. Adapun pengumuman diterima atau tidak pada Rabu, 12 Juli 2017, sedangkan kegiatan sekolah sudah dimulai pada Senin, 17 Juli 2017.

Peraturan saat ini adalah hanya boleh mendaftar di satu sekolah negeri saja tanpa alternatif mendaftar di sekolah negeri lain sebagai pilihan kedua atau ketiga.

Maka, alangkah terkejutnya saya ketika mengetahui bahwa anak saya tersebut tidak diterima karena umur tidak cukup. Anak saya kelahiran Juni 2005. Ia tidak diterima karena, menurut panitia penerima, usianya kurang 2 bulan 6 hari dari syarat umur yang ditetapkan (surat terlampir).

Dengan keadaan tersebut dan waktu yang sangat terbatas, saya terpaksa mencari sekolah swasta dengan biaya yang tentunya lebih mahal. Padahal, saya adalah seorang sopir dengan penghasilan pas-pasan. Bukankah sekolah negeri diprioritaskan untuk anak-anak dengan kondisi ekonomi orangtua seperti saya?

Yang saya ingin tanyakan kepada pihak yang berwenang adalah apakah lulus SD negeri dengan prestasi yang selalu juara setiap tahun, mulai dari kelas I SD sampai lulus, masih dianggap tidak cukup untuk diterima di SMP negeri?

Bagaimana saya menjelaskan kepada anak saya yang setiap tahun selalu rajin belajar, dengan nilai ujian sekolah berstandar nasional (USBN) 3 mata pelajaran: 268,5 (nilai USBN terlampir) dan sekarang ia tidak diterima di sekolah yang menjadi pilihannya, hanya karena umurnya kurang 2 bulan 6 hari?

ISWAN SUPIAWAN

Kampung Curug Kulon, Curug, Kabupaten Tangerang

Paket Terlambat

Pada 29 Mei 2017, saya mengirim paket dari JNE cabang Bekasi. Paket berasal dari percetakaan Indostar berupa buku kenangan seberat 30 kg dengan tujuan Bapak Rohman, alamat SMA Negeri 1 Cilamaya, Jalan Sukatani-Cilamaya Wetan, Karawang. Resi 071960000034717.

Dalam situs JNE dinyatakan bahwa barang sudah terkirim ke tujuan dan diterima Bapak Rohman, 31 Mei 2017 pukul 14.20. Kenyataannya barang tidak sampai ke tujuan.

Saya cemas karena buku harus segera diedarkan. Saya menelepon call centerJNE, 5 Juni. Dijanjikan akan diinvestigasi dan saya segera dihubungi. Sampai dua hari saya tidak dihubungi. Saya teleponcall center lagi, katanya masih diinvestigasi. Kejadian ini berulang hampir 10 kali, saya yang berinisiatif menelepon dan jawaban sama terus.

Saya akhirnya menelepon JNE cabang Karawang. Ternyata paket di kantor cabang JNE Karawang dan mohon diambil karena barang sudah disiapkan.

Aneh sekali. Pertama, barang belum sampai dinyatakan sudah diterima. Kedua, penerima disuruh mengambil di kantor cabang. Ketiga, layanan call centerdengan jawaban sama selama delapan hari. Mohon tanggapan.

EGI HENDRI IRAWAN

Gedongan RT 001 RW 005, Bentakan Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah

Layanan Buruk

Saya pelanggan Firstmedia nomor 29476402. Saya ditawari peningkatan layanan dan saya setuju. Namun, setelah ganti dekoder, teknisi mengatakan sambungan LAN belum bisa sehingga indikator dekoder merah. Saya diminta menunggu 2-3 jam.

Setelah menunggu 2-3 jam tak ada perubahan, saya melapor via telepon. Namun, sejak itu hanya janji-janji saja tanpa penyelesaian yang jelas. Ketika akhirnya ada teknisi datang, masalah juga tidak terselesaikan.

ARIES NUGROHO

Kendangsari YKP, Kendangsari, Surabaya

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 22 Juli 2017, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger