Cari Blog Ini

Bidvertiser

Rabu, 16 Agustus 2017

TAJUK RENCANA: Memenuhi Janji Kemerdekaan (Kompas)

Bangsa Indonesia sudah merdeka 72 tahun. Namun, nikmat kemerdekaan itu belum sepenuhnya bisa dinikmati 250 juta warga Indonesia.

Kesenjangan ekonomi antara yang kaya dan miskin, kesenjangan spasial antara Jawa dan luar Jawa, kemunculan gejala intoleransi, digoyangnyaideologi Pancasila, serta masih maraknya korupsi, bahkan sampai ke desa, merupakan pekerjaan rumah yang harus dituntaskan.

Janji kemerdekaan adalah menghadirkan kesejahteraan umum dan menciptakan keadilan sosial. Orang yang hidup dalam kubangan kemiskinan masih di angka 28 juta.Tingkat pendidikan sebagian orang masih rendah. Janji itu masih harus diperjuangkan untuk bisa diwujudkan.

Praktik keseharian berkembang mengkhawatirkan. Hukum rimba masih terjadi. Orang yang disangka mencuri dibakar massa. Bagaimana penyidik KPK disiram air keras tanpa bisa diungkap siapa pelakunya. Pernyataan elite politik yang cenderung menghujat, menghakimi, memprovokasi masyarakat, adalah ekspresi kebebasan tanpa batas. Itulah kesesatan pemahaman soal kemerdekaan berpendapat. Setelah merdeka, merasa bebas sebebas-bebasnya, termasuk menghujat sesamanya.

Dalam situasi seperti itu makin diperlukan negara hadir untuk menegakkan hukum dan ketertiban. Pemimpin bangsa perlu menggerakkan energi positif bangsa untuk mengisi kemerdekaan. Pemimpin bangsa perlu memproduksinarasi besar dan visi besar bagaimana Indonesia akan dibangun. Bagaimana wajah Indonesia saat Republik memperingati 100 tahun kemerdekaan 17 Agustus 2045.

Kita memberikan apresiasi kepada Presiden Joko Widodo yang konsisten membangun infrastruktur. Pembangunan itu nyata dan sebagian sudah bisa dinikmati. Namun, harus diakui dampak ekonomi pembangunan infrastruktur butuh waktu lama. Kondisi rakyat membutuhkan stimulus untuk meningkatkan daya beli, rakyat membutuhkan harapan agar mereka bisa menikmati kemerdekaan yang baru dirasakan sebagian rakyat.

Mewujudkan ekonomi yang berkeadilan adalah tujuan kemerdekaan. Itu yang harus terus diperjuangkan. Slogan Presiden Jokowi—kerja, kerja, dan kerja—perlu dilengkapi dengan kerja untuk membangun manusia Indonesia. Pembangunan kebangsaan menjadi penting di tengah berbagai upaya mengaburkan kepribadian Indonesia menjadi kepribadian asing. Pembangunan kebangsaan sungguh tak kalah penting. Kita akan kembali mengingat bagaimana proklamator Soekarno selalu bergulat dengan pemikiran besar tentang bangsa, seperti yang dicetuskan Ernest Renan dan Otto Bauer.

Banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Momentum kemerdekaan harus jadi ruang berefleksi mencari terobosan agar Indonesia bisa terbang tinggi dan bergerak lebih cepat untuk memenuhi janji kemerdekaan.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 16 Agustus 2017, di halaman 6 dengan judul "Memenuhi Janji Kemerdekaan".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger