Arthur Balfour, yang waktu itu menjabat Menteri Luar Negeri Inggris, membuat surat yang terdiri atas 67 kata kepada Lionel Walter Rothschild, pemimpin Zionis di Inggris. Surat itu berisi dukungan Pemerintah Inggris terhadap pembentukan tanah air bagi warga Yahudi.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam tulisannya menyebutkan, tahun 1948, sekitar 800.000 warga Arab Palestina terpaksa menyingkir dari tanah air mereka akibat imigrasi Yahudi. "Saat itu, saya berusia 13 tahun. Keluarga kami dipaksa oleh Zionis meninggalkan Safad. Mereka, warga Yahudi, merayakan pendirian negara Israel. Sementara bagi kami, warga Palestina, itu menjadi pertanda gelap dalam sejarah kami," ujarnya.

Tak terhitung berapa banyak warga Palestina yang tewas akibat perjuangan warga Arab Palestina untuk mencapai kemerdekaan. Bahkan, sampai hari ini, bentrokan antara pasukan Israel dan warga Palestina terus terjadi.

"Palestina yang menuntut hak untuk merdeka selalu dihalangi. Padahal, hak itu milik kita sendiri sebagai bangsa. Alih-alih meraih hak, warga Palestina justru mengalami penderitaan panjang dan kejam," tulis Abbas.

Apa yang ditulis Abbas tidak diingkari oleh keturunan Balfour. Mereka mengecam ketidakadilan dalam penerapan deklarasi itu bagi Palestina. Pasalnya, janji melindungi kelompok non-Yahudi di Israel sampai sekarang tak kunjung dipenuhi.

Emily Thornberry, anggota parlemen Inggris, mendesak Pemerintah Inggris mengakui kedaulatan Palestina secara resmi. "Pemerintah menyatakan akan melakukannya. Itu hanya soal waktu dan sepertinya bagi saya inilah saatnya," kata politisi Partai Buruh itu.

Palestina terus berupaya mendapatkan pengakuan atas negara mereka dari sejumlah lembaga internasional dan menuntut pertanggungjawaban Inggris. Mereka menginginkan London minta maaf dan mengancam akan menuntut mereka terkait peristiwa Deklarasi Balfour.

Upaya perdamaian antara Israel dan Palestina mulai membuahkan hasil. Pertemuan tingkat tinggi Israel dan Palestina bulan lalu membahas berbagai isu ekonomi, termasuk ekspansi pembangunan permukiman Yahudi, pencabutan blokade atas Jalur Gaza, dan keuangan.