Hal itu antara lain diungkapkan Paus Fransiskus dalam Misa Malam Natal di Vatikan, Minggu (24/12), dengan menyebutkan bahwa Natal merupakan undangan bagi orang-orang untuk merangkul kaum lemah dan mereka yang menderita.
Secara khusus, Paus juga meminta dunia agar tidak melupakan nasib orang-orang yang terusir dari kampung halaman akibat tindakan para pemimpin yang tega "menumpahkan darah kaum tak berdosa".
Peringatan Natal 2017, dan pesan yang disampaikan Paus itu, terasa sangat relevan karena berlangsung di tengah kecemasan masyarakat internasional akibat pengungsian besar-besaran warga Rohingya dari Myanmar menuju Bangladesh. Lebih dari 600.000 warga etnis itu meninggalkan kampung halaman akibat kekerasan yang mendera mereka. Saat ini, warga Rohingya merupakan kelompok masyarakat di dunia yang paling lemah dan rentan. Tidak ada negara yang mau mengakui kewarganegaraan mereka.
Semangat solidaritas yang terkandung dalam Natal itu pula yang harus membuat warga dunia tetap memberikan perhatian terhadap perang di Yaman. Ribuan orang tewas dan jutaan warga tak berdosa, termasuk anak-anak, kini mengalami kekurangan pangan, gizi, dan menderita kolera akibat konflik bersenjata di negara itu.
Solidaritas juga sangat diperlukan warga Palestina, yang puluhan tahun terlunta-lunta tanpa negeri sendiri. Pengakuan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahwa Jerusalem adalah ibu kota Israel melukai hati warga Palestina.
Namun, Sidang Majelis Umum PBB membuktikan, warga Palestina tidak sendirian. Ada banyak negara yang mendukung mereka lewat dukungan terhadap resolusi yang menolak pengakuan Trump itu, walau dukungan ini harus dilanjutkan lewat kerja diplomasi nyata guna mempercepat terwujudnya solusi damai dua negara yang sungguh-sungguh adil.
Di tengah segudang persoalan yang masih membayangi dunia, Natal tahun ini memberikan kegembiraan mendalam bagi warga Mosul, Irak. Untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir, warga Kristen Mosul bisa merayakan Natal. Kekalahan kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) telah membuat damai kembali hadir di kota kuno itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar