Abdullah Saleh dilantik pertama kali sebagai Presiden Yaman Utara pada tahun 1978 dan berkuasa hingga lebih dari 30 tahun. Ia kembali terpilih sebagai Presiden Yaman setelah terjadi penyatuan Yaman Utara dan Yaman Selatan pada tahun 1990.

Abdullah Saleh berkuasa hingga meletus revolusi Arab tahun 2011 yang melengserkannya. Saat meletus revolusi Arab yang ditandai oleh demo besar-besaran di Sana'a dan menuntut turunnya Abdullah Saleh, dicapai kesepakatan kompromi. Abdullah Saleh menyerahkan kekuasaan kepada Wakil Presiden Abdurrabbuh Mansour Hadi.

Mansour Hadi terpilih sebagai presiden pada pemilu 21 Februari 2012, tetapi tidak berarti Abdullah Saleh sudah menyerah. Pada September 2014, dengan alasan membantu Abdullah Saleh, kelompok Syiah Houthi merebut Sana'a hingga Mansour Hadi lari ke Aden dan hingga kini tinggal di Arab Saudi.

Perkembangan ini membuat Menteri Pertahanan Arab Saudi Pangeran Mohammad bin Salman membentuk koalisi Arab untuk membantu Mansour Hadi dapat kembali berkuasa di Yaman. Namun, sampai hari Sabtu (2/12) ketika Abdullah Saleh membuka pintu bagi koalisi, Arab Saudi belum sepenuhnya menguasai Yaman.

Belum jelas benar alasan Abdullah Saleh membuka pintu buat Arab Saudi. Isu yang berkembang menyebutkan, antara kelompok Houthi dan pengawal setia Abdullah Saleh berebut soal pengelolaan masjid besar di Sana'a.

Persoalan tersebut memicu terjadinya pertempuran di dekat masjid, yang menyebabkan sekitar 125 orang tewas dan ratusan lainnya terluka. Pada hari Sabtu, Abdullah Saleh menawarkan untuk "mengubah halaman baru" dengan koalisi pimpinan Saudi jika mereka berhenti menyerang Yaman.

Tawaran Abdullah Saleh disambut keras sampai-sampai pemimpin kelompok Houthi, Abdul Malik al-Houthi, menyebutkan kematian Abdullah Saleh sebagai hari jatuhnya pengkhianat. Namun, ia menambahkan, kelompoknya tidak punya masalah dengan Partai Kongres Rakyat Umum yang selama ini mendukung Abdullah Saleh.

Dengan kematian Abdullah Saleh, semakin sulit meramalkan masa depan Yaman. Apakah Yaman akan kembali terpecah menjadi dua, Yaman Utara yang dikuasai Houthi yang didukung Iran dan Yaman Selatan yang dikuasai Mansour Hadi yang didukung Arab Saudi.