Turki bahkan mencemaskan demonstrasi di Iran yang makin meluas, menyebabkan banyak warga cedera dan meninggal serta bangunan rusak. "Demo itu sangat mungkin terus meningkat," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki menanggapi demo di Iran yang terjadi dalam sepekan terakhir dan menyebabkan 20 orang meninggal.
Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan, Pemerintah Iran terbuka untuk diprotes, tetapi tidak boleh membahayakan keamanan. Bentrokan antara demonstran dan polisi sudah terjadi di beberapa kota di Iran dan Pemerintah Iran melarang penggunaan media sosial.
Demonstrasi yang sudah berlangsung sejak Kamis (28/12) itu merupakan demo terbesar sejak 2009. Demonstrasi dimulai di sebuah kota di timur laut Iran akibat warga kesulitan ekonomi dan melonjaknya harga. Di banyak kota, unjuk rasa itu mengarah ke politik, menentang Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Rouhani, dan kebijakan luar negeri Iran di kawasan.
Sedikitnya 450 orang ditahan setelah tiga hari demonstrasi di Teheran. Namun, Pemerintah Iran tidak menjelaskan jumlah demonstran yang ditahan di seluruh negeri.
Televisi Iran melaporkan sembilan warga meninggal, Selasa (2/1), sehingga demonstran yang meninggal dalam enam hari berjumlah 20 orang. Enam warga meninggal di kota Qahdarijan setelah mereka menyerbu kantor polisi setempat.
Demonstrasi masih terfokus di kota-kota provinsi dan hanya sedikit di Teheran. Bentrokan terakhir terjadi justru ketika Rouhani menyatakan pemerintah akan melakukan perundingan dengan para perusuh dan pelanggar hukum.
Kementerian Intelijen Iran mengungkapkan, di balik demo itu ada "penghasut yang telah diidentifikasi" dan akan segera ditangani. Bahkan, Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Ali Shamkhani menjelaskan, demonstrasi itu merupakan perang proksi melawan Iran. "Tagar dan pesan tentang situasi di Iran datang dari AS, Inggris, dan Arab Saudi," katanya.
Memang, hari Minggu lalu, Presiden AS Donald Trump menyampaikan bahwa sekarang saatnya warga Iran untuk berubah dan mendapatkan kemerdekaan. Masyarakat Eropa meminta Iran menjamin hak berdemonstrasi. Sekretaris Kementerian Luar Negeri Inggris Boris Johnson mengatakan, Inggris memantau perkembangan Iran dari dekat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar