Seminggu terakhir Indonesia merayakan Lebaran 2018 dan pemerintah membuat hari libur panjang di luar hari Lebaran tersebut. Selesai Lebaran, banyak keinginan berbagai pihak untuk berlibur karena ada waktu yang tersedia dalam liburan panjang tadi.

Biasanya banyak pihak pulang ke kampung halaman untuk berlebaran dengan keluarga. Oleh karena itu, Lebaran kali ini membuat hampir semua pihak sangat gembira dengan waktu libur panjang itu. Pada sisi lain, jalan tol yang menghubungkan Jakarta ke berbagai pelosok di Pulau Jawa sudah lebih dekat karena adanya jalan tol yang dibangun pemerintah sebelumnya dan dipercepat oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Salah satu contoh yang diinformasikan seorang teman, perjalanan Jakarta sampai Solo sudah bisa dicapai hanya dalam waktu 10 jam, jauh lebih cepat dari sebelumnya. Hal ini sangat bagus untuk perekonomian Indonesia, terutama untuk Pulau Jawa. Jika semua terkoneksi, maka kecepatan pengiriman barang ke semua tempat akan tiba dengan cepat.

Adanya Lebaran akan memberikan pengaruh terhadap perekonomian Pulau Jawa, terutama di perdesaan dan waktu yang panjang serta jalanan yang sudah terkoneksi akibat tol yang dibangun. Melihat manfaat Lebaran terhadap usaha kecil dan menengah (UKM) dan bisnis di Pulau Jawa, yaitu pertama, adanya jalan tol yang sudah terkoneksi, maka banyak pihak punya pikiran untuk mudik ketemu orangtua sambil berlebaran.

Warga yang pulang kampung tidak sendiri lagi, tetapi sudah berkelompok. Mereka menyewa mobil dengan cara patungan untuk beberapa hari ke daerah yang dituju. Bisnis persewaan mobil meningkat, karena daripada naik bus lebih baik berkumpul bersama dengan naik mobil sewaan. Pendekatan ini sangat bagus dilakukan orang yang melakukan mudik.

Kedua, aktivitas UKM di pinggir jalan yang bukan tol akan mengalami penurunan dibandingkan dengan aktivitas Lebaran tahun sebelumnya. Bila Lebaran sebelumnya masih ada yang mau berhenti untuk membeli minuman atau makanan di sepanjang perjalanan tersebut. Namun, dengan adanya jalan tol, aktivitas itu akan berkurang. Penurunan kali ini bukan membuat persoalan jadi sulit bagi para pedagang di sepanjang perjalanan yang dilalui pemudik, karena pertambahan pembelian selama Lebaran merupakan tambahan pendapatan bagi mereka.

Ketiga, pengusaha UKM yang menjual produk rumah tangga, baik pakaian maupun sandang akan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, karena ada kendaraan yang membawanya. Artinya, konsumsi rumah tangga meningkat walaupun sebelumnya konsumsi tersebut tidak diperlukan.

Orangtua yang menunggu di kampung halaman juga sangat berharap anaknya datang, walaupun tidak berharap akan membawakan sesuatu. Pertemuan keluarga makin diharapkan dalam situasi saat ini, dan ini akan berlangsung di kemudian hari setiap Lebaran.

Keempat, UKM di daerah-daerah perkampungan akan mengalami peningkatan penjualan tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Pihak yang mudik bertambah akibat adanya jalan tol yang sudah selesai dalam Lebaran. UKM tersebut, yaitu UKM yang menjual keperluan kehidupan sehari-hari. Untuk keperluan kehidupan sehari-hari tidak mungkin dibawa dari tempat tinggal pemudik. Adanya transfer keuangan ini juga memberikan dampak pengetahuan kepada kehidupan ekonomi perdesaan.

Kelima, adanya rumah makan yang meningkat penerimaannya karena mereka yang datang dari kota-kota lain akan mengajak keluarganya bersantap siang dan malam di restoran. Terkait itu, perekonomian meningkat cukup bagus di perdesaan pada masa Lebaran.

Keenam, masa Lebaran yang panjang membuat keluarga bercengkerama lebih lama dan memberikan ide untuk bertamasya ke tempat tertentu, seperti air terjun dan mal-mal yang ada di daerah. Aktivitas ini juga akan mengeluarkan dana yang dibawa oleh pemudik dari perkotaan.

Ketujuh, selama Lebaran para pemudik saling bertukar pikiran dan berdiskusi tentang berbagai hal, termasuk kejadian ekonomi di perkotaan maupun pembahasan politik. Diskusi politik masuk kepada pemilihan kepala daerah. Sering juga pemudik memberikan/menitipkan pilihan politik atau memberikan pandangan akan program pembangunan yang ditawarkan oleh para calon tersebut dan berakibat pilihan bisa berubah. Artinya, para calon juga harus memutar otak berkampanye, karena pola pikir sudah berubah akibat pertemuan singkat di masa Lebaran ini.

Kedelapan, pertemuan keluarga di perdesaan akan juga membahas soal pekerjaan sehingga ada kemungkinan akan membawa saudara untuk bekerja ke Jakarta. Pada akhirnya ini berpotensi meningkatkan pendapatan di masa mendatang dan pengeluaran yang lebih besar di Lebaran berikutnya.

Kesembilan, sebelum pulang mudik, para pemudik ada juga yang membawa uang receh untuk dibagi di kampung halaman. Pemudik menukar uang tersebut di sektor informal dan banyak menjajakan uang receh. Penjual uang receh juga mendapat tambahan atas penukaran uang tersebut sehingga ada perpindahan pendapatan yang singkat dan dimanfaatkan berbagai pihak yang memahami aktivitas tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut, maka kita melihat bahwa perekonomian di perdesaan akan mengalami peningkatan cukup bagus karena pemudik membawa uang ke perdesaan. Bila diperhatikan, pemudik yang datang ke perdesaan di Pulau Jawa bisa disebutkan paling sedikit sekitar 30 juta orang. Bila setiap orang akan menghabiskan sekitar Rp 1 juta, maka uang yang beredar selama Lebaran bisa mencapai Rp 30 triliun. Sebuah angka yang cukup menarik untuk menumbuhkan perekonomian.