AFP PHOTO / NABIL HASSAN

Pasukan pro-pemerintah Yaman yang didukung oleh aliansi militer Arab Saudi berkumpul saat pertempuran melawan pemberontak Houthi di wilayah bandara Hodeida, Senin (18/6/2018).
Uni Emirat Arab, bagian dari aliansi militer Arab yang dipimpin Saudi di Yaman, pada hari Senin memperingatkan pemberontak Houthi untuk mundur dari kota pelabuhan utama Hodeida.

Uni Emirat Arab menghentikan sementara serangan ke Hodeida untuk memberikan kesempatan kepada PBB mencari kesepakatan damai dengan Houthi.

Pengumuman Uni Emirat Arab itu muncul hari Minggu (1/7/2018) setelah Utusan Khusus PBB Martin Griffiths bertemu Presiden Yaman yang didukung koalisi Arab pimpinan Arab Saudi, Abdurabbuh Mansour Hadi. Pengumuman itu disampaikan Menlu Uni Emirat Arab Anwar Gargash.

Pasukan koalisi Arab dari Uni Emirat Arab menggempur kota pelabuhan di Laut Merah itu dalam beberapa pekan terakhir. Dalam pertemuan itu, Mansour Hadi meminta agar semua pemberontak mundur dari Hodeida. Griffiths mendorong Houthi yang didukung Iran menyerahkan kendali atas pelabuhan kepada PBB. Sejauh ini ada beberapa laporan yang sudah mereka sepakati.

Houthi mengontrol pelabuhan yang menjadi pintu masuk lebih dari 70 persen impor Yaman ini sejak tahun 2014 dengan memukul mundur pasukan Mansour Hadi. Pada 13 Juni 2018, koalisi Arab melancarkan serangan besar-besaran untuk menyingkirkan kelompok Houthi. Koalisi yakin kemenangan di Hodeida akan memudahkan memenangi perang saudara di Yaman yang berlangsung sejak 2015.

PBB terus mengupayakan perdamaian di Yaman, tetapi di sisi lain sebagian pemerintah Barat menjual senjata ke koalisi Arab untuk dipakai di Yaman. Padahal, serangan pasukan koalisi tak hanya menyasar pemberontak Houthi yang didukung Iran, tetapi juga sekolah, fasilitas kesehatan, dan aktivitas sosial lainnya.

CEO Save the Children, Kevin Watkins, mengkritik PBB yang gagal menerapkan kriteria yang sama untuk semua pihak yang terlibat dalam perang. "PBB kehilangan kesempatan untuk menahan mereka (koalisi) untuk menjelaskan semua pelanggaran berat yang dilakukan terhadap anak-anak di Yaman," ujar Watkins.

Griffiths baru sekitar lima bulan dilantik menjadi Utusan Khusus PBB. Usahanya untuk menciptakan perdamaian di Yaman tidaklah mudah. Setidaknya sudah tiga kali upaya damai dilakukan, dua kali di Geneva, Swiss, Juni dan Desember 2015; dan sekali di Kuwait, April 2016. Semuanya disponsori PBB dan semuanya belum berhasil.

Inti solusi damai yang ditawarkan Griffiths untuk Yaman kali ini menyangkut tiga hal: gencatan senjata secara menyeluruh; penyerahan semua jenis senjata, termasuk rudal milik Houthi; dan pembentukan pemerintahan transisi yang melibatkan Houthi dan kubu Mansour Hadi.

Namun, pernyataan koalisi arab dan Mansour Hadi seolah menafikan proposal damai yang diajukan Griffiths. Ketika hendak menyerbu Hodeida, Anwar Gargash menyatakan, pemberontak Houthi harus keluar dari Hodeida tanpa syarat apa pun.