Cari Blog Ini

Bidvertiser

Senin, 11 Maret 2019

Usul untuk KPU//Kecewa Asuransi//Air PAM Mati//Lansia Lebih Mahal (Surat Pembaca Kompas)


Usul untuk KPU

Mengamati debat pertama pilpres pada 17 Januari 2019 dan kedua pada 17 Februari 2019, tampak moderator berulang kali mengingatkan peserta debat yang berbicara melebihi waktu yang ditentukan.

Daripada para moderator itu bolak balik mengatakan, "Mohon maaf, waktu sudah habis", saya ingin mengusulkan agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) memasang alat otomatis yang bisa membuat mikrofon langsung mati begitu waktu yang ditentukan sudah habis.

Juga perlu dipasang penunjuk waktu yang berjalan mundur yang mudah dilihat oleh calon peserta debat ataupun pengunjung yang hadir di acara debat. Dengan demikian, semua bisa melihat alokasi dan sisa waktu yang tersedia.

KK Rahardjo Kompleks Permata Buana, Jakarta Barat

Kecewa Asuransi

Saya nasabah AJB Bumiputera Solo dengan nomor polis 213102186552. Pada 30 September 2018, polis saya habis kontrak, bisa dicairkan. Namun, hingga 20 Desember 2018, dana belum juga cair.

Saya coba bertanya, petugas meminta saya menunggu lagi. Hingga 18 Februari 2019, hasil investasi saya belum juga masuk ke rekening saya.

Ada nomor call center, tetapi tiap dihubungi selalu sibuk. Bagaimana nasib uang saya? Saya kecewa dengan layanan AJB Bumiputera.

Astrid Prihatini WD Jl Yosodipuran, Solo

Air PAM Mati

Sudah dua hari ini warga Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Kota Jakarta Utara, tak memakai air PAM untuk aktivitas mandi, mencuci, dan lain-lain. Kabar dari mulut ke mulut mengatakan, ada pipa air bocor akibat penggalian masif PLN. Bahkan, warga Kelurahan Semper Timur sudah satu minggu "sengsara" tanpa air.

Tak jelas benar tidaknya kabar itu, tetapi sampai tulisan ini dibuat tak ada informasi dari pihak terkait. Laman resmi http://www.aetra.co.id yang sepatutnya memberikan informasi juga tak ada pengumuman atau kata maaf.

Seharusnya pihak terkait menginformasikan kepada publik apa yang terjadi dan memberikan estimasi berapa lama waktu penyelesaiannya. Tak seperti ini diam seribu bahasa, tak menjawab atau menyatakan apa pun terkait matinya air PAM.

Pemerintah setempat pun diam saja, padahal air PAM bagi publik, khususnya warga Jakarta Utara, menjadi kebutuhan hidup sehari-hari. Seharusnya pemerintah daerah memperhatikan dan memperjuangkan kepentingan rakyatnya dengan menegur pengelola air PAM.

Oleh karena itu, mohon diinformasikan kepada publik kenapa air PAM mati dan solusi apa yang ditawarkan kepada warga. Dengan demikian, aktivitas kami sehari-hari tidak terganggu. Jika tidak mampu menangani, sebaiknya para direksi mengundurkan diri.

Ahmad Halim Kampung Rengas RT 007 RW 005, Semper Barat,Cilincing, Jakarta Utara

Lansia Lebih Mahal

Mendengar berita bahwa bagasi Citilink akan segera berbayar, saya cepat-cepat pesan tiket lewat kartu keanggotaan Supergreen/GM yang katanya akan mendapat bagasi gratis 10 kg. Berdua dengan istri menjadi 20 kg dan itu lebih dari cukup.

Kami memilih Citilink karena mendarat di Halim, dekat rumah dan harga-nya terjangkau. Saya membeli dua tiket dewasa via daring karena lebih murah.

Ternyata pemesanan saya ditolak dan harus mengubah umur dari dewasa menjadi lansia karena terdeteksi dari kartu. Saya 70 tahun dan istri 67 tahun. Kebetulan, pikir saya. Lansia tentu lebih murah.

Seperti tiket kereta api yang langsung diskon 20 persen atau seperti perlakuan lansia di negara lain. Ternyata saya salah. Harga tiket untuk lansia (ditulis sebagai senior citizen) malah lebih mahal.

Kembali saya berpikir positif, mungkin nanti mendapat layanan lebih, misalnya bantuan check in, kursi di depan, boarding lebih mudah, atau lainnya.

Ternyata saya salah juga. Sewaktu check in daring tanpa membeli/memilih tempat duduk, kami mendapat nomor 17. Di Semarang artinya harus lewat tangga naik turun di pintu belakang pesawat karena yang lewat garbarata hanya sampai 16.

Untunglah petugas cukup baik, kami sepasang lansia bisa lewat garbarata. Ternyata tidak ada fasilitas khusus meski bayar lebih mahal.

Bambang Sugeng Jl Bukit Baladewa, Bukitsari, Semarang

Kompas, 11 Maret 2019

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger