Saya berusaha menyelesaikan skripsi saya, namun tidak sanggup. Rambut saya mulai rontok sehingga saya berobat ke dokter. Dokter umum yang memeriksa saya menyarankan untuk pemeriksaan laboratorium. Hasilnya, hemoglobin saya rendah dan fungsi ginjal saya mulai terganggu meski masih ringan. Saya pun dirujuk ke dokter spesialis penyakit dalam.

ARSIP PRIBADI

Samsuridjal Djauzi

Saya menjalani pemeriksaan yang lengkap, pemeriksaan laboratorium ditambah. Saya menjalani pemeriksaan ultrasonografi untuk melihat ginjal saya. Saya juga harus menjalani pemeriksaan rontgen jari-jari tangan dan dada. Hasilnya cukup mengejutkan. Saya didiagnosis lupus eritematosus sistemik.

Menurut dokter, penyakit lupus saya sudah mengenai sendi dan ginjal. Untunglah fungsi ginjal saya baru terganggu sedikit. Saya merasa amat sedih dengan diagnosis tersebut. Seluruh masa depan dan cita-cita saya seolah akan hilang. Semangat saya untuk menyelesaikan skripsi menurun tajam. Saya lebih banyak berbaring di rumah.

Orangtua saya memberi dukungan dan semangat. Ilmu kedokteran sekarang sudah maju. Penyakit lupus tidak lagi menakutkan. Saya mulai bersemangat dan mencari informasi mengenai penyakit lupus dari berbagai sumber yang dapat dipercaya. Semangat saya mulai bangkit, apalagi setelah bertemu dengan seorang penyandang lupus yang ternyata dapat bekerja seperti biasa. Beliau bahkan setelah menderita lupus dapat menikah dan sekarang sudah mempunyai dua anak.

Saya berusaha untuk berkomunikasi secara efektif dengan dokter agar saya dapat menjalani terapi dengan baik. Dokter memberi alamat surel dan WA-nya sehingga jika saya ingin bertanya dapat cepat dijawab. Sekarang, saya sudah mulai minum obat untuk nyeri sendi dan obat imunosupresan. Saya sudah merasa lebih enak dan minggu lalu sudah selesai ujian skripsi.

Saya akan menghadapi masa depan saya dengan optimistis. Saya percaya akan dapat hidup dengan baik meski menderita lupus dan impian saya menjadi seorang notaris tetap saya kobarkan. Saya juga ingin berkeluarga dan menjadi ibu yang baik. Mohon penjelasan Dokter tentang kehidupan seorang penyandang lupus. Apa yang harus saya lakukan agar dapat menikmati kehidupan ini secara produktif dan baik? Apakah penyakit saya dan efek samping obat yang saya minum akan menurunkan kualitas hidup saya? Terima kasih atas penjelasan Dokter.

M di J

Persoalan yang Anda kemukakan memang perlu kita bahas. Kita baru saja memperingati Hari Lupus Sedunia tanggal 10 Mei 2019 yang lalu. Melalui Hari Lupus Sedunia, masyarakat diingatkan agar memahami serta peduli terhadap penyakit lupus. Menurut perkiraan Kementerian Kesehatan, ada sekitar sejuta lebih orang yang mengidap penyakit lupus di Indonesia. Namun, yang ditemukan baru sekitar 10 persennya. Ini berarti banyak pengidap lupus yang belum terdiagnosis sehingga penyakitnya belum diobati. Akibatnya, dapat terjadi gangguan pada organ tubuh, seperti ginjal, paru, sendi, bahkan otak.

Penyakit lupus terjadi karena sistem imun yang berfungsi melindungi tubuh dari kuman dan benda asing ternyata menyerang organ tubuh sendiri sehingga organ tubuh dapat mengalami kerusakan. Proses kerusakan tersebut memakan waktu yang cukup lama sehingga jika lupus didiagnosis dini, kerusakan organ tubuh tersebut dapat dicegah.

Jika dari satu sisi banyak anggota masyarakat yang tidak mengetahui bahwa mereka mengidap lupus, di sisi lain banyak mitos tentang penyakit ini sehingga masyarakat khawatir terhadap penyakit ini. Diagnosis lupus dianggap merupakan vonis yang amat berat. Saya bergembira Anda sudah mendapat informasi yang benar tentang penyakit lupus, khususnya tentang penyakit Anda.

Semoga dengan bantuan dokter, Anda akan dapat menjalani kehidupan seperti yang Anda cita-citakan. Dokter akan menegakkan diagnosis lupus sesuai dengan kriteria yang telah disepakati para pakar lupus. Acap kali seorang yang mempunyai hasil pemeriksaan laboratorium yang merupakan kriteria penyakit lupus menganggap dirinya terkena lupus. Pasien harus berkonsultasi dengan dokter dan dokter dapat menetapkan apakah benar dia terkena penyakit lupus.

Adakalanya dokter belum dapat menetapkan sehingga akan melakukan pengamatan dan perlu mengulang pemeriksaan klinis serta laboratorium di kemudian hari. Jika dokter mendiagnosis lupus, dokter juga akan menilai apakah ada organ tubuh yang terkena. Organ tubuh yang terkena dapat berupa sendi, kulit, ginjal, mata, paru, jantung, otak, dan lain-lain. Untuk itu, diperlukan pemeriksaan yang cukup banyak.

Pengobatan lupus pada umumnya dapat dibagi dalam pengobatan simtomatik (menghilangkan gejala), menekan antibodi yang berpotensi merusak organ tubuh, serta memulihkan atau memperbaiki fungsi organ tubuh. Jika diagnosis terlambat, mungkin kerusakan organ sudah parah, misalnya kerusakan ginjal sudah sampai gagal ginjal. Tentu untuk memperbaiki fungsi ginjalnya sudah lebih sulit, bahkan mungkin diperlukan cuci darah.

Itulah sebabnya, penyakit lupus diharapkan dapat didiagnosis secara dini. Sebagian besar pengidap lupus adalah perempuan muda dalam usia produktif. Seperti pengobatan penyakit lain, terapi lupus mengalami banyak kemajuan. Usia harapan hidup penderita lupus semakin panjang serta kualitas hidup semakin baik. Banyak pengidap lupus yang mempunyai karier yang baik dan produktif.

Bagaimana dengan kebiasaan hidup penyandang lupus agar tetap sehat dan produktif? Prinsip hidup sehat perlu diamalkan, gizi yang seimbang, olahraga, dan hidup optimistis. Komunikasikan dengan dokter atau pakar gizi mengenai anjuran makan sehari-hari sesuai dengan keadaan penyakit lupus Anda. Mungkin ada pembatasan, misalnya jika terdapat gangguan fungsi ginjal.

Olahraga juga disesuaikan dengan keadaan. Hidup optimistis amatlah penting. Anda sendiri telah mengalami, melalui informasi yang benar, ketakutan terhadap hal yang tidak perlu dapat dihilangkan. Seperti penyakit kronik lain, Anda harus memahami perjalanan penyakit lupus. Memahami apa itu masa remisi serta reaktivasi penyakit.

Komunikasi yang baik dengan dokter amatlah penting. Penyandang lupus biasanya perlu mengonsumsi obat dalam jangka panjang. Pahamilah manfaat serta efek samping obat yang Anda konsumsi. Kepatuhan minum obat serta konsumsi obat sesuai dengan dosis yang dianjurkan amat penting. Dokter mungkin akan menambah atau mengurangi obat yang sedang Anda minum sesuai perkembangan penyakit Anda.

Nikmatilah hidup Anda. Jika Anda hobi menikmati musik atau membaca, sediakan waktu untuk itu. Jangan larut dalam penyakit Anda saja. Lupus tak perlu menghalangi keinginan Anda untuk bepergian dan berwisata. Anda dapat menikmati waktu Anda, bahkan juga dapat menolong orang lain. Kehidupan penyandang lupus hampir sama dengan bukan penyandang, kecuali dalam hal konsumsi obat. Jangan hentikan obat Anda tanpa sepengetahuan dokter. Nah, raihlah cita-cita Anda dan nikmati hidup Anda.


Kompas, 22 Juni 2019