Aparat keamanan menangkap lebih dari 900 pengunjuk rasa, termasuk Ivan Lam, ketua partai prodemokrasi Demosisto, di Bandara Hong Kong. Di sisi lain, Pemerintah China menyatakan tetap mendukung Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam setelah muncul rekaman suara yang menunjukkan Lam akan mundur dari jabatannya.

Apakah setelah RUU Ekstradisi dicabut, pengunjuk rasa akan menghentikan demo yang biasa digelar setiap akhir pekan? Seorang anggota parlemen propemerintah memperingatkan bahwa penarikan RUU itu tak cukup untuk mengakhiri protes karena tuntutan mereka fokus pada demokrasi yang lebih besar dan pengunduran diri Lam.

Carrie Lam mengumumkan penarikan RUU setelah bertemu anggota parlemen propemerintah, Kongres Nasional Rakyat, dan Dewan Konsultasi Rakyat China, Rabu (4/9/2019). "Prioritas utama kami mengakhiri kekerasan, menjaga supremasi hukum, serta memulihkan ketertiban dan keselamatan warga. Pemerintah harus menegakkan hukum secara ketat terhadap semua tindakan kekerasan dan ilegal," katanya.

Carrie Lam berharap rasa frustrasi publik hilang selaras dengan penarikan RUU ini. Ia akan berdialog dengan kelompok yang dirugikan untuk mengatasi ketidakpuasan dan mencari solusi. "Mari kita ganti konflik dengan percakapan dan mari kita bersama mencari solusi," ujarnya.

Mengutip pidato Carrie Lam di depan para investor, Selasa (3/9), Reuters memberitakan bahwa Carrie Lam akan mengundurkan diri karena telah menyebabkan malapetaka yang tidak termaafkan. Carrie Lam membantahnya. Namun, pada Rabu pagi kemarin beredar berita bahwa Carrie Lam akan menarik RUU Ekstradisi untuk dibahas di parlemen.

Lewat Twitter, Sekretaris Jenderal Demosisto Joshua Wong mengatakan, penarikan RUU itu terlambat karena sudah 7 orang meninggal dan 1.200 orang ditangkap. "Kebrutalan polisi yang kian intensif pada minggu-minggu terakhir ini telah meninggalkan luka yang tidak dapat diperbaiki. Dan ketika Carrie Lam mengumumkan penarikan ini, orang tidak akan percaya bahwa itu sesuatu yang tulus," tulis Wong.

Tuntutan pengunjuk rasa semakin hari semakin meluas dan masyarakat mungkin lupa isi RUU Ekstradisi itu. Yang diingat publik adalah pemblokiran bandara, jalan menuju bandara, dan meningkatnya kekerasan terhadap pengunjuk rasa oleh polisi.

Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Dampak seketika dari penarikan RUU Ekstradisi ini langsung bisa dirasakan. Pasar saham di Hong Kong melonjak 4 persen.